Ada gaun yang diberikan ornamen macam-macam. Dikatakan indah, wah, sensasional, mewah, glamour, istimewa, ... jelas bisa. Namun kembali lagi, peragaan busana ini hanya bisa ditampilkan lewat aksi panggung. Bukan untuk dipakai sebagaimana layak dan gunanya pakaian.
Di balik acara peragaan busana ini, ada hal baik lain yang bisa diambil sebagai inspirasi. Ada cerita di balik berita.
Adanya aksi "pengumpulan dana" di acara yang mewah ini, ternyata tak semua orang kaya sekalipun bisa hadir di sana. Jadi tamu undangannya benar-benar piihan.
Bahwa setiap kelompok manusia bisa melakukan misi sosial lewat caranya masing-masing. Artinya jangan dicibir juga soal kemewahan acaranya. Sebab tak jarang komentar warganet memperbandingkannya dengan kondisi ekonomi masyarakat di sampingnya. Pembedaan kelas sosial sebagai kritik seperti ini, sebenarnya juga tak salah. Tetapi kalau tak tepat memahami konteks, juga jadi persoalan baru. Bukan lantas memberikan edukasi, namun cenderung cari sensasi.
Poin kedua yang juga penting menurut saya adalah soal refleksi kultural lewat dunia mode atau pakaian. Sejauh mana model pakaian yang berkembang itu justru dapat memperkuat identitas dan jatidiri bangsa?
Saya sepakat dengan 'narasi kultural' yang digelorakan oleh akun grup budaya dan adat Nusantara di media sosial. Â Walaupun ada beragam nama, pada intinya mereka memiliki keprihatinan yang sama. Budaya pakaian saja menjadi sebuah persoalan besar kalau kita sendiri tidak tanggap untuk meresponnya.
Misalnya, ada pengaruh kuat ajaran "agama" yang akhirnya bisa menjadi "musuh dalam selimut". Padahal lewat pakaian alias busana daerah, terkandung nilai kearifan lokal. Ini semua adalah warisan tradisi dan budaya bangsa. Bukan malah membuatnya harus dijauhi, disingkirkan karena "tidak sesuai dogma/akidah."
Peragaan busana ala Met Gala AS di Indonesia kalaupun ada, barangkali gebyarnya tak terlalu wah dan mewah. Itupun hanya sekali waktu. Ia bukan acara tunggal, namun hanya satu dari sekian banyak pendukung acara; jika acara utamanya adalah "galang dana".
Demikian pun acara yang disiarkan lewat TV nasional melalui ajang pemilihan Putri Indonesia, Miss Indonesia (semacam Miss Universe dan Miss World tingkat lokal) misalnya. Di situlah biasanya para desainer pakaian membuat rancangan terbaiknya untuk dipakai para peserta kontes kecantikan.
Jadi rahasia umum, para juara itu akan diikutkan lagi di ajang internasional. Pasti akan ada mereka yang berkomentar negatif di antara yang positif.