Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Daun Pandan di Halaman Rumah (Bagian 1/2)

25 Juli 2021   15:45 Diperbarui: 25 Juli 2021   15:51 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan pada Pandan Hijau, batangnya seperti pohon umumnya, namun tidak cukup keras. Jadi tumbuhnya bisa menjulang tinggi (tegak; kalau Pandan Wangi bisa meliuk tak lurus).

Perbanyakan anakan pada rumpun tanaman perdu ini akan muncul di sela-sela batangnya. Tapi jika ada batang besar yang tak kuat menyangga diri alias merunduk/jatuh, justu anakannya muncul lebih banyak.

Pemanfaatan

Pandan Wangi pada umumnya adalah jenis tanaman daun yang biasanya sering dipakai sebagai campuran memasak. Sesuai namanya, baunya wangi alias harum. Biasanya untuk menambah citarasa kolak atau untuk campuran air menanak nasi.

Namun, dimanfaatkan biasa sebagai campuran minuman air putih, ia juga punya khasiat yang banyak. Secara khusus hal ini  akan diuraikan di tulisan kedua (Memanfaatkan Daun Pandan untuk Kesehatan).

Sedangkan yang namanya Pandan Ijo alias Hijau, sesuai namanya, yang ini biasanya untuk membuat pewarnaan makanan alami. Bahan campuran membuat kue yang menghasilkan warna hijau.

Namun begitu, dedaunan ini bisa juga dipakai sebagai suplemen atau obat tradisional untuk mengatasi beberapa penyakit. Seperti misalnya:

1. Mengatasi masalah pernapasan (batuk, asma dan sesak napas, dan tuberkulosis (TBC))

2. Menaikkan berat badan

3. Menyuburkan rambut

4. Mengatasi jamur (pada hewan, tanaman, dan manusia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun