Ciplukan juga dilengkapi dengan vitamin C, alkaloid, steroid, asam palmitat, dan asam stearat.
Penelitian Ilmiah
Hasil penelitian herbalis menyimpulkan, bagian buah, daun dan akar ciplukan juga banyak mengandung senyawa alami yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Di dalamnya terdapat asam malat, asam sitrat, fisan alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula alami.
Kalau kelopak bunganya masih berwarna hijau, berarti ia belum matang. Jadi rasanya agak pahit dan asam. Kandungan saponin dan alkoloid yang ada di dalamnyalah yang membuat rasa pahit pada buah ini. Namun demikian, dua kandungan inilah yang berperan sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar.
***
Data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) menyebutkan, ciplukan bisa digunakan sebagai pengobatan untuk beberapa penyakit. Misalnya bisul, gusi berdarah dan kencing manis.
Sementara masyarakat umumnya memanfaatkan buah ciplukan untuk obat bisul, luka, konstipasi hingga masalah pencernaan.
***
Beberapa penelitian menemukan khasiat lain buah ciplukan adalah untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Di samping itu juga menjaga jaringan otot, merawat kepadatan tulang, hingga mencegah infeksi.
Bagi yang memiliki masalah dengan berat badan, bersantap buah ciplukan secara rutin, bisa mengurangi penyusutan. Nilai kalorinya yang rendah (53 kal./per-100 gram) menjadi penyumbang nutrisi yang besar tanpa khawatir terbentuknya lemak tinggi.
Dengan begitu, ia juga bagus untuk menjaga keseimbangan kolesterol dan membuat jantung sehat karena mengandung asal oleat dan linoleat.