Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Susu, Oh... Susu

4 Juli 2021   17:45 Diperbarui: 4 Juli 2021   17:48 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar panic buying pembelian susu. Sumber: Twitter @FFOODFESS2 (via ayosemarang.com)

Ini cerita 'lucu' yang lagi viral di sebuah negeri
Entah untuk ke berapa kalinya terjadi
Ditilik dari rangkaian kisahnya
Masihlah tetap sama begitu-begitu saja

Entah apa yang ada dalam kepala
Orang tak bisa lagi berpikir jernih
Persis seperti orang di bawah kendali sugesti
"Ayo, cepat beli. Stok langka. Harga murah."

Padahal belum tentu jua
Barang yang dibeli itu adalah kebutuhan yang utama
Hanya karena efek psikologis yang kian mendera
Akhirnya terlarut dalam situasi akut panic buying

Saat pandemi awal terjadi
Ramai-ramai orang memborong masker
Terjadi kelangkaan hingga harga melejit
Ketersediaan di pasaran susah didapatkan

Kaum tengkulak awalnya berjingkrak gembira
Bisa mendapatkan untung segede-gedenya
Tapi lama-lama gigit jari jua
Mereka yang akhirnya tak bisa menjualnya kembali

Untuk apa juga memborong barang yang jumlahnya tak terkira
Sebuah kewajaran, ataukah justru ketakutan yang berlebihan?
Apa yang kalian pertontonkan, sungguh memalukan
Rebutan barang seperti cari pelampung penyelamat saat kapal tenggelam

Terbaru adalah rebutan susu dengan merek yang lucu
Ini susu sapi, bukan susu kambing, bukan susu kedelai
Tapi gambarnya adalah gambar beruang, "Memang beruang menghasilkan produk susu?"
Sementara iklannya adalah naga terbang, "Wusshhh..."

Karena bingungnya dengan susu jenis ini
Ia dipercaya sanggup mengalahkan virus copid yang bermutasi jadi banyak varian itu
Vurusnya stres sendiri, "Ini sebenarnya produk apa?"
Hingga akhirnya ia pun lengah dan kewalahan menghadapi imun tubuh

 

Hahaha... Paijo, Paijo
Bisa saja kau membuat kami semua tertawa
Justru hal-hal seperti inilah yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh
Ketika pikiran sedang senang, hati riang gembira

Tentu saja melawan virus bandel si copid
Manusia butuh asupan gizi yang baik
Vitamin, dan obat-obatan yang cukup buat yang sedang bergejala
Juga istirahat, olahraga, dan ritme aktivitas yang baik dan teratur

Rebutan susu sterilisasi (katanya) dengan berjibaku
Tanpa mengindahkan protokol kesehatan, aga juga gunanya?
Justru ketakutan yang berlebihan, gampang terpancing isu
Itulah yang memperburuk kualitas hidup

Entah apa lagi nanti yang muncul sebagai isu  penangkal copid paling mujarab
Dari yang bersifat herbal hingga yang berasal dari produk hewan tertentu
Obat buatan negeri A, B, C dan seterusnya, sudah teruji ribuan tahun, warisan turun-temurun
Ditunggu saja, pasti akan ada kelanjutannya, cerita tak akan berhenti di sini

Bolehlah berjaga-jaga untuk kesehatan dan keselamatan diri dan keluarga
Namun tentunya akal sehat juga dipakai sebagai tameng diri
Biar "aman", tetaplah jaga "imun", dan jangan lupa untuk "amin"
Ikutlah juga vaksinasi agar terbentuk herd immunity; bukannya malah berdalih melawan kehendak Ilahi

Susu, oh susu
Cerita indahmu membuat hidup ini terasa jadi lucu
Terima kasih karena ini 'kan jadi pembentuk imunitas yang baik buat tubuh
Mari menantikan kisah-kisah lucu di episode yang akan datang

4 Juli 2021

Hendra Setiawan

*)  Sebelumnya:  

Be Strong and Be Happy (Tetaplah Semangat dan Bahagia)

Dalam Keabadian

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun