Musim kemarau basah seperti saat ini, hawanya dingin. Kalau tubuh mendapat asupan makanan atau minuman hangat, rasanya lebih nikmat.
Mau menikmati makanan berkuah ala rumahan atau anak kos, sebenarnya mudah saja. Bahkan yang amat jarang sekalipun ke dapur, cara ini tidaklah sulit untuk dipraktikkan.
Salah satu masakan yang paling banyak dijumpai salah satunya adalah sayur sop. Menu masakan tanpa santan ini bisa menjadi alternatif belajar memasak mandiri.
Bahan Dasar
Buat pemula, kalau bingung sayurannya apa saja, beli saja di pasar atau penjual sayur-mayur yang biasa mangkal. Bilang saja "beli sayur sop". Satu bungkusnya sekarang rerata 3.000 rupiah. Cukuplah untuk 1-2 orang. Tidak sedikit, juga tidak banyak.
Biasanya dalam satu wadah plastik, pembeli akan diberi wortel, kentang, buncis, kubis, daun bawang dan seledri. Kalau ada bagian di antaranya tidak suka, boleh kok diganti yang lain. Misalnya ada yang punya pantangan kubis, minta saja sawi putih. Tak suka buncis, minta saja wortel atau apa. Daripada mubazir, tak terpakai nantinya.
Cara Membuat
Kalau wortel dan kentang, kulitnya dikupas dulu. Kemudian dicuci bersih dengan aneka sayur yang tadi. Kalau ada bagian yang jelek dibuang saja. Paham kan kalau soal ini.
Setelah itu potong kecil-kecil sesuai selera. Khusus pada daun bawang, nanti di-uleg, dihaluskan dulu bersama dengan bawang putih dan merica (ada yang bentuk bubuk).  Banyaknya berapa? Sesuaikan saja dengan banyaknya sayuran dan kuahnya.Â
Bumbu yang sudah dihaluskan tadi (agak kasar juga bisa) kemudian dimatangkan dulu (ditumis) dengan sedikit minyak. Tujuannya biar sayur sop-nya nanti warnanya tak polosan begitu. Kurang menarik selera.
Kalau baunya sudah harum, dimasukkan ke dalam air rebusan. Irisan wortel dan kentang dimasukkan terlebih dulu, karena proses pelunakan membutuhkan waktu lebh lam ketimbang bentuk dedaunan. Setelah agak lunak baru masukkan semua bahan yang tersisa (kubis/sawi putih dan irisan kecil-kecil dari seledri).
Tak usah terlalu lama proses pemanasannya setelah ini. Karena menuju proses pendinginan, semua sayur akan melunak. Dedaunan gampang layu. Terlalu lembek juga tak enak rasanya.
Apa tak memakai bawang merah? Biasanya kan satu paket dengan bawang putih? Yup, bawang merahnya lebih terasa nikmat jika diproses terpisah. Artinya, tambahkan gorengan irisan bawang merah ini pada sayur sop yang sudah matang tadi.
Lha terus masak tanpa garam, jadi hambar dong? Tenang, memang ini cara masak yang tak lazim. Karena menurut info kesehatan, garam dapur itu sia-sia dan tak bermanfaat jika dimasukkan bersamaan dengan air yang mendidih. Maka pemberian garam ini adalah proses bilamana masakan sudah matang.
Ada yang biasanya menambahkan garam plus gula putih. Tapi gula ini relatif. Ada yang suka, ada yang tidak. Jadi sesuai selera lidah yang mau makan saja.
Selesai, begitu saja caranya. Tapi memang sepertinya prosesnya agak lama, ya? Tak apa, buat melatih kesabaran, wkwkwk...
Siap SajiÂ
Ya, ini adalah menu sayur sop sederhana. Kalau mau agak mewah, air buat merebus tadi, ditambahkan potongan ayam. Jadi lebih terasa kuah kaldunya. Kalau mau ditambahkan bumbu instan, silakan juga. Tapi saya tidak menyarankan cara yang tidak alamiah begitu. Beda rasa di lidah :)
Bagi yang menyukai rasa pedas, sayur sop ini bisa dibuatkan pasangannya, yakni sambal kecap. Masukkan saja irisan cabe/lombok kecil dengan kecap manis. Dicampur aduk dan siap dihidangkan.
Enaknya memasak sayur sop, ia bisa dimakan baik dengan tambahan nasi atau dimakan ala vegetarian.
Pasangan lauknya (eh, bukan, ya?) adalah perkedel atau dadar jagung atau ada yang menyebut bakwan.
Masakan telah siap sedia dan sayur sop siap dinikmati. Â Selamat makan... :)
Selamat mencoba juga buat pemula untuk menu esok...
28 Juni 2021
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H