Hai kawan, keluarlah sebentar dari kediamanmu
Arahkanlah pandanganmu ke langit malam
Lihatlah, tengoklah ke atas
Benda penerang yang terbit dan terbenamnya sama dengan sang surya
Bulan bersinar dengan terangnya
Cahayanya mampu menerangi kegelapan malam
Bumi mendapat limpahan sinarnya
Menuntun langkah kaki agar jangan terantuk dan salah jalan
Ya, hari ini dan esok, dia akan mencapai masa puncaknya
Ini adalah supermoon ketiga dan yang terakhir di tahun 2021 ini
Setelah sebelumnya secara berturut hadir supermoon di bulan April dan Mei
Kali ini ia dinamai dengan Bulan Super Strawberry; Strawberry Supermoon
Aha, mengapa begitu, apa hubungannya?
Apakah bulan berubah warna nampak kemerahan atau pink seperti buah strawberry?
Tidak! Bukan begitu, dari dulu warna bulan akan selalu sama
Cenderung abu-abu karena paduan unsur magnesium, aluminium, silikon dan kalsium yang bercampur dengan oksigen
Wah, jadi teringat pelajaran kimia waktu SMA
Ada total 118 unsur atom yang tersusun dalam sebuah "Tabel Periodik"
Itu adalah susunan unsur kimia yang diurutkan berdasarkan nomor atomnya
Jadi unsur kimiawi dari bulan tadi kalau diurutkan menjadi Nomor: 8Â untuk Oksigen (O); 12Â untuk Magnesium (Mg); 13Â untuk Alumunium (Al); 14 untuk Silikon (Si); dan 20 untuk Kalsium (Ca)
Disebutnya nama strawberry diambil dari hikayat suku asli Amerika
Di bumi belahan utara, tradisi mulai ini diperkenalkan
Waktu mengumpulkan buah-buah ini masa puncaknya di bulan Juni
Maka jadilah ia disebut "bulan strawberry"
Lalu sebutan "super" sendri adalah sebuah istilah ilmiah
Digunakan para astrolog untuk menggambarkan keadaan Bulan penuh
Ketika ia berada dalam posisi terdekatnya dengan bumi alias apsis/perigee
Pada saat ini bulan nampak lebih besar dan sinarnya jauh lebih terang dari biasanya
Semoga saja langit malam ini hingga dini hari esok lebih bersahabat
Agar setiap mata yang memandangnya secara langsung bisa menikmatinya
Bulan akan datang dari arah Timur-Tenggara, yakni arah yang sama ketika Matahari terbit saat Solstis (titik balik) Desember nanti
Masa puncaknya sendiri berlangsung pada 25 Juni 2021 pukul 01.39 WIB
Tapi tak usah kuatir jika tak bisa mengabadikannya tepat pada waktu itu
Karena sebelum dan sesudahnya, rembulan tetap terlihat bundar
Berbeda jika rentang waktunya sudah lebih dari 24 jam
Bundarnya tak benar-benar bundar, bulat secara sempurna
Mari nikmati karya cipta-Nya
Bulan sebagai penguasa langit di waktu malam
Ia mengajarkan tentang kerelaan memberi cahayanya kepada segenap makhluk
Secara universal dan tanpa diskriminasi; menjadi penerang bagi semua ciptaan
             Â
24 Juni 2021
Hendra Setiawan
*)Â Sebelumnya: Â Permainan Awan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H