Kedua, selektif dalam menyantap ikan, khususnya spesies yang dieksploitasi berlebihan. Habitat ikan yang secara populasi jarang dan regenerasinya tak bisa cepat, sebaiknya dihindari. Pasar yang tak lagi memintanya, bisa membantu pemulihan keberadaan hewan-yang terancam punah.
Ketiga, tidak lagi mengoleksi barang yang mengeksploitasi kehidupan laut. Misalnya produk tertentu yang cederung berkontribusi pada perusakan terumbu karang dan populasi laut yang rentan hidupnya. Seperti perhiasan karang, aksesoris kulit penyu dan hiu, dan sebagainya. Â
Keempat, sama seperti di bagian "Langkah Nyata" di atas. Plastik itu tak bisa diurai. Ia akan mengambang dan bisa terus menuju laut, jika tak tertahan di aliran mangrove. Maka, kurangi produk plastik selagi mampu.
Kelima, bantu jaga kebersihan pantai. Sekali lagi, walaupun bukan "anak gunung" bukan berarti tak bisa ambil bagian dalam aksi. Peduli waktu berwisata ke pantai, itu juga langkah nyata yang baik. Lihat pantai yang dikunjungi penuh dengan sampah yang berserakan, rasanya juga tak nyaman, bukan?
Selamat merayakan Hari Lautan Sedunia. Jangan lupa kalau nenek moyang kita itu seorang pelaut, ya... Tentu sebagai generasi penerusnya, kita perlu untuk mencintai lautan Indonesia yang indah dipandang mata...
8 Juni 2021
Hendra Setiawan
*) Bacaan: Â SUMBER 1, Â SUMBER 2, Â SUMBER 3