Dalam hal apapun, masalah etika itu penting. Karena dari sanalah dapat dilihat seseorang itu bisa menghargai diri sendiri. Juga terhadap hal yang akan ia lakukan.
Demikian juga yang terjadi dalam dunia kerja. Bekerja, entah itu ikut orang (personal) atau  perusahaan (lembaga), menjaga etika itu penting.
Etika di sini selain bisa diartikan adab, sopan santun; juga terkait dengan soal tanggung jawab. Tanggung jawab pada pekerjaan yang telah dipercayakan kepada kita.
Dengan memiliki etika yang baik, orang lain bisa memberikan penilaian diri seperti apa kita ini. Bisa dipercayakah? Layak diberikan tanggung jawab pekerjaankah? Ataukah malah sebaliknya, mendapat stigma yang negatif.
Etika dan Etos Kerja
Memang, mungkin ada kalanya dalam masa sebulan atau setahun penuh waktu kerja, seseorang bisa jatuh sakit. Sakit ketika masih berada di rumah. Atau bisa jadi sakit karena dalam perjalanan, alias kecelakaan. Jelas tak bisa menghindar. Atau sakit justru ketika berada di tempat kerja pada suatu hari.
Kondisi fisik yang drop, tak bisa diajak kompromi, mau tak mau akhirnya membuat seseorang meminta izin untuk tidak bekerja. Bisa 1-2 hari, atau bisa juga lebih. Tergantung dari kondisi orang yang meminta izin tadi.
Secara moral, seorang pekerja yang baik akan melakukan komunikasi secara langsung kepada pihak pemberi kerja. Menjelaskan mengapa ia tidak bisa bekerja pada hari itu. Meminta ijin tidak masuk berapa lama, dan seterusnya.
Komunikasi yang disampaikan tadi bisa secara lisan atau tertulis (pesan singkat) dulu. Kalau memang diperlukan izin tertulis, surat dokter, akan disusulkan belakangan. Prinsipnya ada kejelasan informasi statusnya.
Melihat dari kacamata pihak pemberi kerja, hal ini juga lebih baik. Sebab, akan ada penyesuaian jenis pekerjaan kepada pegawai atau karyawan lainnya. Itu jika pekerjaan orang yang izin tadi ada kaitan dengan yang lainnya.
Namun jika tiap individu hanya bertugas menyelesaikan jenis pekerjaannya sendiri, pengaruhnya mungkin tidak banyak, ketika satu orang izin tidak masuk kerja. Pekerjaan secara umum berjalan normal seperti biasanya. Hanya terhenti pada satu bidang semata.
Kerja dari Rumah
Kalau pekerjaannya bukan terkait fisik --maksudnya bukan wajib dan butuh kehadiran secara riil-- meskipun sudah izin rehat kerja, ada baiknya juga untuk tetap menjaga komunikasi dengan pemberi kerja. Termasuk juga rekan kerja yang lain, yang mungkin masih awam dan butuh saran pemikirannya.
Namun kondisi demikian ini hanya berlaku jika kondisi sakitnya tak mengharuskan seseorang wajib istirahat total, tak boleh diganggu gugat.
Beda lagi jika saran kesehatan dari dokter menganjurkan bed rest. Mau tak mau, urusan kerja jadi tak prioritas lagi. Bisa tambah sakit dan tak kunjung sembuh.
Menjaga Kualitas Diri
Kalau masa pandemi sekarang, alternatif pilihan akan makin banyak lagi. Biarpun kondisi sehat, tapi jika seseorang positif terindikasi Covid-19, ya tetap saja tak bisa ngantor.Â
Walaupun tetap izin kerja, namun perlu juga membuat semacam "janji diri". Bahwa ia akan memberikan kompensasi lain agar tetap dianggap sebagai pekerja yang punya etika yang baik. Beban moral dan tanggung jawab pekerjaan, tetap dilaksanakan, walaupun tak bisa masuk kerja. Tak enak rasanya juga kalau dikata sebagai orang yang "makan gaji buta".
Kualitas seorang pekerja yang baik di mata orang lain atau perusahaan pemberi kerja, tentu melihatnya dari cara pekerja itu me-manage diri terhadap pekerjaan yang diembannya.
Izin kerja tidak bisa masuk kerja bukan berarti seperti sedang menikmati masa liburan. Bisa bebas lepas dari beban pekerjaan. Namun justru akan menambah kuantitas dan kualitas kerja di kemudian hari.
Sama seperti orang hutang waktu. Kalah start dengan yang lain, tapi finish-nya jangan sampai tertinggal jauh. Malah kalau bisa tetap sesuai target sebelumnya. Apalagi jika terikat dengan kontrak waktu dengan pihak III.
Tapi yang namanya sakit, itu juga seperti kondisi force majeur. Tak bisa diprediksi dan hukum alam. Jadi, meskipun tidak melalaikan pekerjaan yang sudah dipercayakan, fokus pada kesehatan diri juga penting. Memulihkan diri, menjaga stamina, dan kembali sehat, jadi prioritas utama.
Salam sehat dan semangat dalam pekerjaan...
8 Juni 2021
Hendra Setiawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI