Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersepeda, Andil Gerakan Cinta Lingkungan

6 Juni 2021   17:00 Diperbarui: 6 Juni 2021   17:04 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepeda gratis untuk dikendarai dan mode perjalanan bebas stres.

4. Sadar tentang lingkungan lokal

Bersepeda membantu kesadaran tentang lingkungan lokal dan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

Sepeda; antara Kebutuhan dan Gengsi

Ada beragam alasan orang untuk memakai sepeda dalam kesehariannya. Kalau mau dikelompokkan, setidaknya terdapat 3 bagian besar. Tentu yang paling utama adalah kebutuhan. Selanjutnya hobi, dan terakhir gengsi.

1. Kebutuhan

Pada kelompok ini, sepeda dipergunakan sebagai alat transportasi menjajakan barang dagangan. Hal ini banyak dijumpai di jalan perkampungan atau perumahan. Misalnya orang menjual tahu, tempe, jamu, sari kedelai, dan lain-lain.

Bisa juga masuk kelompok ini adalah mereka yang menggunakan sepeda sebagai moda transportasi utama. Dari rumah menuju sekolah atau tempat kerja PP. Sepeda menjadi alat yang wajib dipakai sehari-hari.

Pilihan penggunaan sepeda ini bisa jadi karena jarak yang hendak ditempuh tak terlalu jauh. Kalau mengandalkan jalan kaki, lumayan capek. Tapi menggunakan angkutan umum, jaraknya nanggung, tapi bayarnya tetap penuh.  Maka, bersepeda menjadi alasan logis.

2. Hobi

Meskipun namanya hobi, ia tidak serta-merta menjadi sebuah kebutuhan. Jadi, pada kelompok ini, menggunakan sepeda hanya pada waktu-waktu tertentu. Tidak setiap hari, setiap saat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun