Tentu saja hasil konversi dari program ini, kalimat yang muncul tanpa tanda baca sama sekali. Naskah tertulis asli yang superpanjang tadi lalu dipecah-pecah kembali berdasarkan satu kalimat dan paragraf.
Meng-edit alias menata ulang rekaman kata menjadi sebuah tulisan, bisa menjadi alat bantu yang baik. Dengan begitu, kita tahu kata-kata mana yang sering menjadi pengulangan. Kata yang sebenarnya tak pas dipakai dalam kalimat, karena mubazir. Tata bahasa yang cenderung amburadul, tak sesuai kaidah penulisan yang tepat. Dan seterusnya...
Proses belajar menulis dengan terlebih dulu merekam kata-kata seperti ini, mudah-mudahan bisa menjadi alternatif baru untuk mengembangkan kemampuan non-verbal.
Selamat mencoba...
28 Mei 2021
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H