Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tips Sederhana: Menulis dengan Ucapan

31 Mei 2021   14:15 Diperbarui: 31 Mei 2021   14:23 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan berbicara, bisa diselingi tanya jawab, cerita dan humor sebagai bumbu penghangat suasana dan pemancing interaksi. Namun pada tulisan, jelas harus lugas, tak bertele-tele. Biarpun singkat, tapi harus pas dan bisa jelas diterima pembaca.

Sebenarnya 4 kemampuan dalam berbicara dan mendengar, serta membaca dan menulis sangat terkait erat. Hanya saja karena ada yang mendominasi maka kemampuan lainnya menjadi menurun. Ada ketidakseimbangan dalam mengelola kemampuan ini.

Jadi sebenarnya seluruh elemen itu ada pada setiap orang. Tinggal bagaimana cara menyatukannya, agar bisa bermanfaat dan saling mendukung.

***

Secara keilmuan, kemampuan seseorang dalam mendengarkan (menyimak) dan membaca disebut kemampuan reseptif; penerimaan atau penyerapan. Sedangkan kemampuan dalam berbicara dan menulis disebut dengan kemampuan produktif; pemgeluaran.

Aspek reseptif dan produktif dalam keterampilan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, merupakan dua sisi penting. Sama seperti dua gambar pada mata uang yang saling berpaut. Saling mendukung, mengisi, dan melengkapi.

***

Nah, bagaimana cara menjembatani problem klasik yang banyak terjadi ini? Barangkali untuk mengatasi hal ini, cara termudah (berdasar pengalaman individu) adalah dengan merekam  perkataan dan menuangkannya lagi dalam bentuk bentuk kalimat tulis.

Memang kalau dilakukan secara manual terkesan lama, berat dan membosankan. Iya kalau cuma satu rekaman. Kalau banyak dan durasi waktunya panjang? Bisa-bisa kerjaan yang lain jadi terbengkalai.

Tips praktisnya, cobalah dengan menggunakan aplikasi semacam "voice to text". Berbicaralah saja terus. Biarkan perangkat pintar yang bekerja, hingga kalimat terakhir usai.

Selama ada kata-kata yang masih bisa mengalir, rekamlah. Tetapi kalau sekiranya dianggap terlalu panjang, bisa dijeda sedikit-sedikit. Supaya nantinya juga lebih memudahkan dalam menata ulang kata-kata yang terekam tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun