Keberadaan warna piringan bulan pada saat gerhana ternyata bisa menjadi penanda alam. Tanda baik atau buruknya kualitas atmosfer bumi, bisa terpantau dari sini.
Jika bulan berwarna merah cerah, itu berarti atmosfer cukup bersih dari aneka partikel debu dan polutan lainnya. Makin gelap warna bulan saat gerhana, menandakan makin kotornya atmosfer bumi.
Ada beragam faktor yang mempengaruhi kondisi ini. Misalnya akibat partikel sisa letusan gunung api, kebakaran hutan dan lahan, maupun polusi udara yang parah.
Memang sebelumnya sempat mendung. Jadi bulan tertutup awan. Syukurlah, masyarakat umum dan penikmat bulan akhirnya bisa menyaksikan peristiwa langka seperti malam kemarin.
Tentu, yang lebih asyik adalah buat para pecinta fotografi. Mereka bisa menyiapkan diri dengan bekal peralatan masing-masing. Mencari tempat yang paling pas, dengan sudut pandang dan background yang diinginkan.
Di tempat saya, bersama tetangga, walaupun tak sampai tuntas mengamati dalam waktu yang panjang, sudah cukup mengobati rasa puas. Pertemuan kecil yang juga menjadi ajang 'reuni' kisah masa lalu. Cerita dongeng dan kepercayaan dari para leluhur yang sebagiannya masih terkenang dalam ingatan.
Bagaimana di tempat Anda? Semoga kehadiran fenomena semesta ini juga mampu memberikan rasa guyub (kebersamaan). Memandang langit yang sama, berpijak di tanah yang sama, menghirup udara yang sama. Sama-sama mensyukuri nikmat pemberian-Nya.
27 Mei 2021
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H