Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjual Semanggi

29 April 2021   17:45 Diperbarui: 29 April 2021   17:45 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: makanabis.com

Ibu-ibu atau nenek-nenek yang masih gesit melangkahkan kaki
Dengan busana khas tradisional kebaya dan jarit
Tetap setia dalam perjalanan masa, mengemban pangan tradisional bangsa
Walau harga hanya sepuluh ribu rupiah saja per-pincuk (*piring beralas daun)-nya

 

Engkau adalah perempuan yang hebat
Perempuan tangguh secara fisik
Perempuan yang seakan enggan tergoda oleh kemajuan zaman
Hanya demi mempertahankan warisan kuliner turun-temurun

 

28 April 2021
Hendra Setiawan

*) Serial Puisi Esai - Perempuan Pekerja (4)

**) Sebelumnya:  Perempuan Penjual Kopi,  Sang Penghibur,  Sang Biduanita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun