Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Penghibur

28 April 2021   16:45 Diperbarui: 28 April 2021   16:58 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Penghibur

Jangan pandang aku secara fisik
Pandanglah aku karena pekerjaan yang harus kulakukan ini

Aku sebenarnya juga tak mau melakukan ini sepanjang waktu
Bekerja di dunia hiburan, entertainment bahasa kerennya

Aku terpaksa menerima takdirku
Menjalankan lakonku di gemerlap dunia

Aku hanyalah lulusan sekolah menengah atas
Itu ijazah yang membuatku terdampar di sini

Aku ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
Di kantoran, yang dipandang orang lebih baik

Tapi kasak-kusuknya, di sana juga tak secerlang yang kuimpikan
Ah, entahlah aku tak tahu

Jalan orang tiada yang tahu
Setiap tempat tentu memiliki suka dan dukanya masing-masing

Jangan pandang aku dari fisikku semata
Kalau kausuka, nikmati saja

Jangan kaunilai seseorang hanya dengan sekali ketemu
Kaubisa saja salah

Tak selamanya yang kalian pikir benar, kenyataannya demikian
Tidak semuanya begitu, aku tak mau disamaratakan

Jangan pandang aku secara fisik semata
Mari kita kenalan lebih dekat, agar kautahu siapa aku

Aku melakukan ini bukan sekadar mendapat penghasilan semata
Aku bekerja juga untuk memperkaya wawasan

Pengalaman ini sebagai pembelajaranku
Agar kelak aku bisa bangkit, terlebih untuk generasi penerusku nanti

28 April 2021

Hendra Setiawan

*) Serial Puisi Esai - Perempuan Pekerja (2)

**) Sebelumnya: Perempuan Penjual Kopi

***) Selanjutnya: Sang Biduanita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun