***
Meskipun kanal Kompasiana ini sebenarnya lebih menitikberatkan pada warta warga alias citizen journalism; bukan seperti 'tetangga sebelah" yang memang nuansanya "Opini", tidak salah juga kalau kita mau belajar. Mengembangkan talenta menulis ke banyak segi.
Menulis opini memang tidak mudah juga. Namun, ada kalanya seseorang bisa menjadi "resah" atas sebuah peristiwa. Dan, itu tidak cukup jika hanya ditulis sekadar peristiwanya semata. Ada nilai  lain yang perlu diungkapkan.
Saat kita memutuskan untuk bersikap, kita menilai sesuatu itu sudah tidak wajar, maka itulah saatnya kita berani berpendapat. Tentu, dengan argumen logis yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulisan,
Bagaimana caranya? Ya, buatlah bentuk tulisan yang dipahami (dikuasai) dan cara bertutur dengan gaya yang disukai. Tiap penulis pasti punya kemampuan menilai dirinya sendiri.Â
Misalnya semacam artikel, opini, atau sastra (puisi, cerpen). Kuatnya di mana, tulislah dalan bentuk seperti itu. Kalau bisa semua model, juga tak mengapa. Pokoknya tidak usah menjadi beban. Tulisannya malah mandeg, gagal. Walaupun banyak ide atau hal-hal yang mau disampaikan ke dalam bentuk tulisan.
Begitu dulu ya, karena tulisan ini tidak terasa sudah mencapai 800 kata, hehe.... Selamat dan semangat terus dalam menjalani hari-hari...
19 April 2021
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H