"Ledakan di Gereja Katedral Makassar."
Tunggu-tunggu, jangan diganti channel-nya. "Duh, ampuni, ya, Tuhan...." Ini ada apa lagi di di kota yang nama lainnya Ujungpandang, pada pagi atau siang hari ini?
Maunya akan lihat acara kerohanian di TV, lha, kok pas Kompas TV sedang menayangkan berita terbaru, breaking news seperti dalam tangkapan layar di atas. Membuat sesak dada rasanya.
Baru pulang gowes, lewat di beberapa jalur yang ada tempat ibadah umat Kristen, sebagian besar sudah dibuka kembali, sebagian tidak.
Sudah beberapa bulan, sejak pandemi Covid-19 datang setahun lalu, di Surabaya, gereja-gereja pada tutup. Tak ada yang berani buka. Jadi, kebanyakan melalui tayangan online.
Jelang hari raya Paskah tahun 2021, ada kelonggaran untuk bisa beribadah kembali secara tatap muka. Tentu ada pembatasan umat yang boleh datang. Lansia dan anak-anak sudah harga mati, di rumah saja. Jumlahnya pun dibatasi. Tak lebih dari setengah kapasitas normal.
Demikian juga dari berita yang ditayangkan tersebut. Menurut Rm. Wilhelmus Tulak, Pastor Gereja Katedral Makassar, tempat kejadian perkara, Ibadah Minggu yang bertepatan dengan Palmarum ini, untuk 2 jam ibadah sore akhirnya ditiadakan.
Minggu Palmarum dan Simbol Daun Palem
Geser sejenak, mengingat kembali pada peristiwa Desember tahun kemarin. Ada juga kejadian teror ini. Pembantaian 1 keluarga dan pembakaran 6 rumah di Sigi, Sulawesi Tengah (KLIK DI SINI). Kejadian itu, dua hari menjelang adanya Minggu Adven I (27/11/2020), masa-masa sebelum Natal.
Kejadian di Makassar hari ini terjadi saat umat kristiani hendak melaksanakan Pekan Suci Paskah, puncak perayaan iman. Hmm, apakah 'teroris' (sebut saja begitu buat pelaku) juga belajar soal masa liturgi ini, ya?