Lalu ada penjelasan ringkas, sedang ada kegiatan warga (punya hajat), atau jalannya sedang diperbaiki (di-cor, dibongkar paving-nya, dan lain-lain).
Justru sebagai warga yang punya maksud baik, mendapatkan pengendara yang 'ngeyel-an', kalau diberitahu jalannya ditutup tapi malah nekat melintas karena tidak percaya, itu yang malah bikin emosi. Salah ya, sebenarnya?
Ya, sudah. Kadang dibiarkan saja kalau ada yang seperti itu. Toh kalau terjebak, dia akan balik kucing. "Rasain... Kapok...!" Tinggal mencaci saja. Puas dan lega rasanya bagi warga bisa memarahi orang yang tak dikenal itu, hehe....
***
Anak-anak kecil yang cenderung polos dan jujur. Mereka ini terkadang menjadi senjata utama menghadapi orang-orang yang cenderung tidak mau mendengar anjuran kebaikan. "Tutuppp..." serempak ala koor.
Kalau masih ngeyel  juga, siap-siap dapat suara paduan suara mereka, "Huuuu....."  Malu kan ya, sambil putar balik diitertawai anak-anak kecil.
Ya, begitulah potret kehidupan sosial sekarang. Tata krama dan penerimaan anjuran baik, terkadang harus melalui paksaan dan teguran langsung agar aturan lebih mudah ditaati.
 18 Februari 2021
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H