Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setahun Berlalu

17 Februari 2021   17:45 Diperbarui: 17 Februari 2021   17:51 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.sesawi.net

Sudah setahun lamanya
Kita tak bisa tatap muka di tempat yang sama
Karena pandemi yang tak ujung reda
Menghalangi masa-masa indah pertemuan kita

Rasanya baru seperti kemarin saja
Kita tak bisa berkunjung bersama
Ah, rasa rindu bersua segera
Masih tak bisa terpenuhi  jua

Sabar, sabar, dan sabar
Hanya kata-kata itulah yang seringkali terlontar
Saban hari terus diperdengarkan
Memberi 'mantra' kekuatan dan penghiburan

Kuatkan dan teguhkan hatimu
Dalam hari-hari yang dijalani
Tapi rasa rindu yang menggelora itu
Tak hendak juga bisa secepat itu mau pergi

Entah sampai kapan masa ini 'kan terlewati
Segera berakhir dan pulih seperti sediakala
Semoga saja, tak lama-lama sekali
Sebuah doa agar kita 'kan bisa berjumpa lagi dalam suka dan ceria

Di pelataran rumah-Mu ini
Dulu kita injakkan kaki bersama
Melangkah dalam damai
Menatap keagungan Sang Mahakarya

Di depan layar televisi atau monitor hape mini
Kini kita dipaksa untuk menerima perubahan ini
Tetaplah setia dalam rengkuhan damai  Sang Mahacinta
Karena Dia tak akan pernah meninggalkan anak-anak-Nya

17 Februari 2021

Hendra Setiawan


*) Selamat menyambut "Rabu Abu" (40 hari Puasa Prapaskah) buat saudara/i umat kristiani yang merayakannya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun