Â
 (1)
Burung terbang jangan ditembak
Kabar burung tidak bisa ditebak
Burung terbang, turun dan naik
Kabar burung; bisa jadi pertanda baik, bisa jadi yang tidak baik
Â
Burung-burung terbang indah nampak
Kabar burung jangan ditelan telak
(2)
Suara burung bersahut-sahutan
Kabar burung datang berseliweran
Nayanyian burung enak didengarkan
Kabar burung belum tentu membahagiakan
Kicau burung suaranya merdu
Kabar burung hendaknya disaring dulu
Hendra Setiawan
*) ditulis untuk Hari Pers Nasional, Â 9 Februari 2021
**) Gurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa. Pada umumnya, ia berisikan nasehat atau semacam kata-kata mutiara.
Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan rima a-a. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris kedua.
Istilah gurindam sendiri berasal dari bahasa Sankrit atau Sansekerta, Kirindam yang artinya adalah perumpamaan. Bahasa ini sudah mulai berkembang pada saat pengaruh Hindu masuk ke Indonesia yang menggunakan bahasa Tamil di India.
***) Pers Nasional vs Media Sosial - Bagian 1/3
Selanjutnya: Hohoho... aks (2) dan Sabar Sebar (3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H