Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gurindam: Kabar Kabur (Kabar Burung)

10 Februari 2021   16:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   16:11 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 (1)

Burung terbang jangan ditembak

Kabar burung tidak bisa ditebak

Burung terbang, turun dan naik

Kabar burung; bisa jadi pertanda baik, bisa jadi yang tidak baik

 

Burung-burung terbang indah nampak

Kabar burung jangan ditelan telak

(2)

Suara burung bersahut-sahutan

Kabar burung datang berseliweran

Nayanyian burung enak didengarkan

Kabar burung belum tentu membahagiakan

Kicau burung suaranya merdu

Kabar burung hendaknya disaring dulu

Hendra Setiawan
*) ditulis untuk Hari Pers Nasional,  9 Februari 2021

**) Gurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa. Pada umumnya, ia berisikan nasehat atau semacam kata-kata mutiara.
Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan rima a-a. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris kedua.
Istilah gurindam sendiri berasal dari bahasa Sankrit atau Sansekerta, Kirindam yang artinya adalah perumpamaan. Bahasa ini sudah mulai berkembang pada saat pengaruh Hindu masuk ke Indonesia yang menggunakan bahasa Tamil di India.

***) Pers Nasional vs Media Sosial - Bagian 1/3

Selanjutnya: Hohoho... aks (2) dan Sabar Sebar (3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun