Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Car Free Day yang Dirindu di Hari Minggu

31 Januari 2021   12:19 Diperbarui: 31 Januari 2021   12:23 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada wilayah Surabaya Barat, 12/11/2017 diujicobakan dua bulan sekali, tepatnya di Bundaran Satelit-Jalan Raya Kupang Indah sampai dengan persimpangan traffic light Kupang Jaya.

Car Free Day (CFD) jadi sarana ekpresi dan promosi (Foto: Hendra Setiawan)
Car Free Day (CFD) jadi sarana ekpresi dan promosi (Foto: Hendra Setiawan)
Masih Banyak yang Rindu 

Banyaknya alternatif tempat ini, memang tujuan awalnya adalah untuk mengurangi dampak gas emisi buang. Jadi, untuk menekan polusi yang ada.

Namun, ketika era pandemi datang, yang oleh pemerintah diumumkan per 2 Maret 2020 sebagai kasus pertama, lambat-laun berbagai peraturan muncul. Termasuk di Surabaya adalah menutup lokasi publik yang kerap jadi jujugan warga. Tidak hanya ruang tertutup semacam museum. RTH (ruang terbuka hijau) semacam taman dan kegiatan CFD pun mendapatkan imbasnya juga.

Jadi, sekarang tidak ada lagi lokasi jujugan sebagai sarana geliat perekonomian. Ya, di daerah lokasi CFD berada, banyak muncul para pedagang, baik yang lama atau dadakan. Mulai yang bermodal kecil hingga yang bermobil.

Tempat yang menjadi ajang kumpul komunitas, ajang promosi usaha dan edukasi juga ikut terdampak. Termasuk juga ekspresi seni budaya yang sering juga tampil dalam ajang libur hari Minggu.

Rasanya banyak orang yang menantikan kembali masa-masa seperti itu. Meskipun taman-taman ditutup, tapi namanya orang, kadang juga masih mengunjungi tempat-tempat tersebut.

Bagaimanapun juga, ini jadi kerinduan dan doa bersama anak bangsa, agar pandemi ini dapat segera berlalu. Maka yang dibutuhkan adalah kesadaran bersama untuk memperhatikan protokol kesehatan yang telah digariskan. Tanpa kepatuhan bersama, masa pandemi bisa bertahan lebih lama lagi.

Fase barunya kini bukan hanya 3M, tapi 5M; yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, membatasi mobilisasi dan interaksi, serta menjauhi kerumunan.

Selamat hari Minggu. Salam sehat....

 Hendra Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun