Teman-teman Kompasianer pasti ada 'masa', ketika kita kunjung balik membaca karya orang lain, lantas membandingkan dengan kepunyaan sendiri.
Kalau melihat yang sudah lebih dulu mencapai karya puncak, dalam arti jumlah pembaca dan rangking point profil, bisa jadi "iri dan minder".
Iri dalam arti positif, bisa memacu untuk membuat karya yang lebih produktif. "Konsisten" kata beberapa senior. Bukan timbul tenggelam, hanya sewaktu-waktu menulis. Seperti kapal selam; kadang muncul, kadang menghilang. Tapi lebih sering nyungsep-nya haha...
Gak usah jauh-jauh orang lain, diri sendiri saja ya demikian kok. Lihat riwayat perjalanan karya di kanal ini sejak mulai pertama mengisi pada Natal 2015 dengan 3 karya. Lalu tahun 2016 beranjak pesat jadi 26 artikel. Jadi rerata 2 tulisan tiap bulannya.
Tahun 2017 tenggelam dalam kesibukan mungkin, hanya mengisi 6 karya. Tahun 2018 bisa hampir 3x nya, 17 tulisan. Rerata 1,5 bulan menghasilkan 2 karya.
Tahun 2019 mulai lebih bisa menyempatkan menulis dengan gigi 2 jadi 34 tulisan. Lumayan, hampir ada 3 perbulannya.
Tahun 2020, barangkali karena lockdown, bisa lebih produktif. Mencapai 46 karya alias rerata hampir 4x perbulan. Belum sampai pada seminggu sekali, yang bila dijumlahkan ada 52 minggu. Well, cukup banyak juga ternyata...
***
Ternyata saya juga bisa masuk ke kategori kapal selam itu ya. Timbul tenggelam. Nulis pas ada ide saja. Atau nulis kalau ada waktu senggang. Atau nulis pas hatinya seneng. Selain itu, ya kosong...
Tapi itu alasan yang wajar dan logis, bukan? Ada ide, waktunya senggang dan mood nulis ada. Lha kalau salah satu di antara ketiganya gak ada, tetep gak jadi tulisan. Bener toh?
Tapi lain cerita juga sih, menurut kata teman K-ners yang langganan dapat reward. Gak usah disebut nama, malu katanya... "Justru makin sering menulis, idenya malah banyak keluar. Ya, ngalir aja..."