Gegara pemberitahuanmu pada pengguna setiamu
Untuk menerima opsi persetujuan pembaruan
Atau menghapus seluruh data pengguna
Ada rasa was-was dan cemas menggelayut
Bimbang
Ragu
Takut
Pikir-pikir
Mau lanjut terus
Atau pindah ke lain hati
Baru juga memasuki tahun yang baru
Pemberitahuan itu kuterima hingga kali ketiga
"Nanti", itu tombol yang kutekan
Karena aku masih belum terlalu yakin dan jelas
Ada apa ini?
Maksud sebenarnya apa di balik pemberitahuan yang memaksa ini
Bukan masalah untuk berpaling hati
Pada aplikasi lain yang sejenis itu
Tapi kalau lawan komunikasi
Cuma segelintir saja yang ikut pergi
Tak efektif juga bila mau ber-idealisme
Terus mau berkomunikasi dengan siapa?
Sementara anggota grup yang lain cuma bisa pasrah dan mengikut saja
"Gaptek*, manut**Â saja"
Itu kata-kata yang muncul sambung-menyambung
Sementara yang lainnya yang lebih paham
Memberikan alternatif pilhan telegram dan signal
Entah juga mana yang lebih difavoritkan pindah massal dari grup besar WhatsApp
Memang, data privasi itu penting
Jangan sampai jatuh pada tangan yang salah
Berbahaya jika dilakukan untuk tindak kejahatan
Sementara ini, biarlah aku akan setia
Karena berkatmu aku bisa berkarya
Memudahkanku dalam membuat cerita
Entah itu mengetik secara manual
Atau memanfaatkan voice to text
Kau menjadikan aplikasi ini
Sebagai kantor yang tidak terbatas
Di manapun dan kapanpun
Bisa menjadikan alat bantu
Entah, akan kutunggu perkembangan informasi nanti
Kalaupun tiba saatnya
Ketika edukasi sudah merata
Barulah kuputuskan pada akhirnya
 Hendra Setiawan
26-01-2021
Note:
*) gaptek = gagap teknologi
**) manut = mengikut saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H