Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Natal yang Tetap Indah

29 Desember 2020   18:11 Diperbarui: 29 Desember 2020   19:29 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang ada berbeda. Jelas! Kehadiran raga juga membawa rasa. Dan rasa itu tidak serta ada dan bisa tinggal semata berdiam di dalam rumah.

Pertemuan rasa daring (online atau virtual) tidak akan sama dengan yang dilakukan secara fisik, tatap muka. Kayak orang LDR-lah hehe... Mending kalau masih bisa jauh di mata, tapi tetap dekat di hati.  Lha, kalau sudah jauh di mata, jauh pula rasanya rindu di hati? Ayahab (bahaya) kata orang Malang...

#######

Sembilan bulan menjalani masa ibadah dari rumah sejak Maret lalu, tentu menyisakan duka. Masa di akhir tahun, ketika masaraya Natal tiba, masih saja tinggal di rumah. "Ya, Tuhan,... sampai kapan ini terjadi?" Hiks... Sedih banget rasanya... Ah, rindu yang tak tertahankan, tapi harus rela dijalankan.

Mana kasus corona virus yang semula dapat kabar baik makin melandai, eh... tetiba melonjak kembali. Rumah ibadah yang sebagian pernah buka, ya terpaksa ditutup kembali. Belum lagi keriuhan tahunan jagad maya yang pada ribet dan ribut soal Natal. Padahal yang sedang memperingatinya ya biasa aja sebenarnya.

Tapi begitulah kisah negeri +62... yang kita tahu dan alami bersama pada tahun-tahun yang berjalan...

#######

Dalam masa tenang akibat virus yang kian mewabah, tensi Natal pun menjadi lebih tenang. Di kalangan internal kristiani, tidak lagi yang namanya perayaan alias gebyar Natal yang 'dhisik-dhisikan' (salimg mendahului). Kembali pada tatanan, sesuai pada kalender gerejawi yang ada. Kembali pada yang diharapkan, dalam kesederhanaan.

Natal 2020 kini terasa lebih adem dan sejuk, ketika biang-biang keonaran dikebiri satu persatu. Meskipun bibit-bibitnya sudah menyebar luas, paling tidak jika indukan bisa dijinakkan, potensi perkembangan bibit yang lain tadi lebih mudah diawasi dan diatasi. Biar tak jadi virus otak yang juga membahayakan keutuhan negeri.

Menyaksikan dan membaca narasi pidato atau sambutan Natal dari petinggi negeri, baik Menteri Agama yang baru maupun Presiden RI, setidaknya bisa memberi secercah kabar baik. Bahwa masih ada cahaya terang pada ujung lorong yang kelihatan gelap di muka.

Tangkapan layar youtube metro tv news
Tangkapan layar youtube metro tv news
Seperti disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun