Kenapa kalian masih suka menyebut diri
Kaum mayoritas dan minoritas dalam beragama
Ini sudah ganti abad penjelajahan antariksa
Janganlah samakan hidup di zaman batu yang bahuela
Woi.... Kita hidup dalam negara yang mengakui keberagaman
Kemajemukan adalah nafas kita bersama
Tidak ada yang berhak menyebut dirinya Si Mayo
Lalu membuat narasi "Si Mayo selalu benar"
Si Mino wajib tunduk pada klaim falacy itu
Hai kamu, Si Mino, ini khusus untukmu
kaum yang manut (lugu) dan rela diri pada predikat Si Mino
Ayolah, bangun
Sadarlah
Jangan punya mental terjajah seperti itu
Klaim Si Mayo itu halu
Tak usah kau ikuti mereka yang punya alur logika sesat semacam itu
Hai semua...
Kalian itu sebenarnya cerdas
Bisa bernalar dengan etika dan moral yang bernas
Boleh memang ada dikotomi 'mayo-mino'
Tapi itu ada dalam ilmu perpolitikan
Dalam sistem parlemen ketatanegaraan
Pemegang kursi terbanyak boleh berbangga menyebut diri mayoritas
Sementara pemegang kursi kecil disebut minoritas
Hai, ini NKRI
Nenek moyang kita sama
Mbah buyut, kakek nenek, bapak ibu, para pendahulu kita
Mereka dulu berjuang bersama
Untuk kemerdekaan negeri
Tak pernah terceritakan mereka bertempur atas dasar iman keyakinannya yang berbeda
Tapi karena kecintaannya atas tanah air mereka yang sama
Agama mereka adalah hubungan pribadi dengan Sang Khalik
Pun demikian dengan kita sekarang di sini
Di tanah tumpah darah yang sama
Jangan pernah biarkan prestasi dan esensi harga diri
Kalah dengan argumentasi sotoy Si Mayo Si Mino
Kalau kau turuti kesesatan pikir ini
Kau ikutan tidak waras
Negara ini jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah
Jangan biarkan mereka ada dan berbiak
Di tanah air tercinta
#LawanRadikalisme
#LawanIntoleransi
#StopDikotomiMayoritasMinoritas
#NKRIHargaMati
Surabaya 1 Desember 2020
Hendra Setiawan