Wahai para pemimpin negeri
Juga para mantan pemilik kursi
Di mana suara kalian?
Ketika ada warga negara sendiri
Dibakar tapi bukan oleh api cemburu
Diperlakukan bengis ala jagal pembantaian
Di mana kalian para petinggi
Yang biasa berkoar-koar
Demi menjunjung keadilan dan harga diri umat
Ini juga ada umat manusia
Dicipta dalam ganbar dan rupa Sang Pencipta yang mulia
Wahai kalian
yang berada dalam lembaga yang berjuang atas nama kemanusiaan
Di mana juga suara kalian?
Jangan cuma diam
Seolah tak tahu apa yang mau dikatakan
Wahai media-media banci
Kenapa kau garang memberitakan yang satu
Tapi jadi melempem dan ayem untuk yang satu ini
Kau takut
Atau memang tak peduli
Atau memang kau tak punya nyali
karena tunduk menjalankan amanat pemilik kuasa yang sedang menjaga tradisi
Kalian semua bisa diam
Seolah ini semua cuma berita seupil
Tak perlu dibesar-besarkan
Cukup untuk diselesaikan apa adanya
Mengapa jika tidak membesar isunya
Diviralkan dulu oleh warga dunia maya
Diangkat narasinya oleh sumber yang dianggap tak terpercaya
Barulah angkat suara dan bertindak
Barangkali, atau memang benar kata pepatah
Kuman di seberang lautan nampak jelas sekali
Tapi gajah di pelupuk mata justru tak kelihatan
Terlalu gampang melihat selumbar di mata orang lain
Tapi balok yang mengganjal matamu tak kau rasakan
*) RIP tragedi kemanusiaan Jumat keramat, 27-11-2020
Beristirahatlah dalam damai buat sdr/i kita di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
**) Jangan pernah lelah untuk mencintai Indonesia
Salam kebhinnekaan...
Minggu Adven I
29 November 2020
© Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H