Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menuju Kalvari

10 April 2020   17:00 Diperbarui: 12 April 2020   18:56 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-Mu bukan jalanku

Pikiranku bukan pikiran-Mu

Sejauh apapun yang kutahu

Tak akan pernah kumampu

Menyelami

Memahami

Mengetahui

Aku tak bisa mengerti

Mengapa alur kisahnya menjadi seperti ini

Sungguhlah ironi

Jika ada manusia yang ingin seperti Ilahi

Menolak kehendak hakiki

Dari skenario yang telah dirancang abadi

Entah dengan maksud tersembunyi

Atau karena rasa tinggi hati

Hingga jumawa, tak bisa mawas diri

Bukankah kita ini

Hanyalah debu yang terburai

Diambil,  dibentuk,  untuk menjadi citra harmoni

Aku

Kamu

Hidup dalam sebatas waktu

Kita

Tak ada yang dalam nir kala

Menyatu

Padu

Tunduk pada laku

Pada Sang Sabda

yang punya cita dan cinta

yang purna

Berkarya dalam harmoni semesta

Manunggal dalam karya

Abadi dalam rasa

Hendra Setiawan

30.03 2019 - 23.45

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun