Di mana wibawamu?
Di mana kekuatanmu?
Di mana nyalimu?
Kami tidak butuh terowongan
Terowongan yang hanya akan membuat kita malah acuh terabaikan
Jika kami diperkenankan memilih bentuk bangunan
Kami butuh sebuah jembatan
  Jembatan yang bisa membuat peradaban jauh lebih manusiawi
  Manusia yang mampu menekan ego diri
  Bukan merasa orang paling suci
  Paling berani karena tak ada yang bisa menghalangi
  Niatan busuk atas nama kamuflase yang Maha Suci
Kami tidak butuh terowongan
Butuh kami hanyalah ketegasan
Jadilah pengayom di atas semua golongan
Lakukan kewajiban di atas dasar kemanusiaan
  Secara adil dan beradab
  Bukan menuruti kelakuan orang-orang biadab
Kami tidak butuh terowongan
Yang hanya membuahkan kebaikan dalam simbol angan-angan
Kami tidak butuh terowongan
Cukup saja untuk segera tuntaskan
Realisasi dari setiap potongan kata-kata manis yang tergagas dari setiap rumusan
*) falsifarum = sesat nalar, logika sesat
Kota Pahlawan
12.02.2020
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H