Jadi, ... secara fisik, Blue Moon tidaklah berarti bulan berubah menjadi berwarna biru seperti namanya. Ia tetap berwarna putih polos bersinar seperti dalam pandangan mata telanjang. Atau  putih kehitaman alias abu-abu seperti memang demikian semestinya yang normal. Atau bisa juga beraneka warna seperti semu kuning atau merah. Seperti yang ditampilkan dalam foto-foto berikutnya.
So, begitulah ternyata kisahnya. Kalaupun ada warna biru, maka itu adalah warna langitnya, bukan pada bulannya. Bulan tetap tampil putih, apapun warna langitnya. Baik itu malam hari, pagi menjelang datangnya mentari, ataupun siang dan sore hari sekalipun.
Oh, ya... suku asli Amerika Serikat, Indian, menyebut kalau bulan ini sebagai Full Flower Moon. Alasannya karena bersamaan dengan datangnya musim semi, saat bunga mulai bermekaran.
Bulan dan Peristiwa Keagamaan
Disadari atau tidak, dalam sejarah peradaban manusia dan kebudayaan yang ada di dunia, bulan menjadi patokan dalam penyelenggaraan ibadah atau ritus keagamaan.
Bulan Mei ini, Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa dengan berpatokan pada saat datangnya bulan awal dan bulan akhir. Sekitar 30 hari sesuai umur bulan mulai muncul dan menghilang. Lalu berganti bulan baru kembali.
Sebelumnya, umat kristiani (Katolik, Protestan) juga merayakan Paskah, yang juga jatuh setelah peristiwa bulan purnama. Tahun ini terjadi menjelang akhir April lalu, bertepatan dengan Hari Kartini. Lihat link tulisan kedua di bagian akhir tulisan ini.
Nah, di pekan ini, 19 Mei 2019 (rupanya tanggal cantik 19-5-19, hehe...), di kalender Indonesia jatuh pada hari Minggu. Tidak banyak yang memperhatikan, ternyata itu adalah peristiwa suci bagi saudara/i umat Budha. Ya, mereka tengah merayakan trihari sucinya, Waisak.
Trihari suci itu adalah tiga peristiwa bersejarah yang terjadi pada waktu yang sama, meskipun berbeda masa tahunnya. Peristiwa pertama adalah lahirnya Sidharta Gautama pada tahun 623 SM, Â yang merupakan penemu dan pencetus Agama Buddha.Â
Peristiwa kedua adalah saat Sidharta Gautama mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di usia 35 tahun, yakni tahun 588 SM. Peristiwa ketiga adalah ketika Buddha Gautama wafat pada usia 80 tahun di tahun 543 SM.
Tentu, keberadaan Hari Raya Waisak yang dirayakan dalam bulan Mei tersebut tergolong peristiwa istimewa dalam lintasan fenomena astronomi. Yaitu terkait adanya purnama sidhi ekstra alias Bluemoon.