Mungkin karena jadwal operasinya tidak setiap hari. Juga penumpang harus menuju pada halte tertentu (tidak bisa menunggu di jalan yang dekat rumah), maka Suroboyo Bus ini menjadi alternatif sasaran para penumpang. Sebab, wisata paling murah meriah lain adalah pergi ke taman yang cukup banyak tersedia di kota ini. Gratis juga, kecuali bayar parkir atau bayar angkutan atau membeli makan minum.
Seperti ini misalnya, saat Suroboyo Bus berhenti di halte Unesa. Penumpang bisa ikut beristirahat, bersantai, atau berfoto-foto dulu. Begitu juga dengan di halte ITS. Sembari menunggu, bisa selfie-selfian atau wefie-wefian.
Tak dinyana juga, naik lagi Suroboyo Bus sebagai alternatif moda (bukan untuk tujuan jalan-jalan keliling kota, menjajal koridor yang baru) pada hari Minggu lalu, 7 April 2019, ternyata tepat setahunnya beroperasi.
Terima kasih buat pelayanan crew yang baik dan ramah, serta supel. Terima kasih juga buat pemerintah kota Surabaya lewat OPD-nya; untuk inovasinya buat kesejahteraan warga kota. Maafkan juga bila ada penumpang yang terkadang bikin gemas, sok imut dan amit-amit. Hwaladalah... :)
Viva Surabaya. Selamat ulang tahun...
Â
Â
  Hendra Setiawan