Ya, sebenarnya, kalau tak mau repot-repot bawa plastik seperti itu, calon penumpang bisa menukarkannya secara langsung dengan kartu khusus. Ada dua tempat, yaitu di terminal Bungurasih dan di halte Jalan Rajawali. Akan ada petugas khusus yang menangani. Plastik yang sudah terkumpul dari masyarakat ini, selanjutnya akan dikumpulkan lagi oleh petugas lapangan untuk dibawa ke gudang penyimpanan.
Titik Balik
Yup, setelah menukar dengan kartu setor sampah ini, perjalanan balik masuk ke dalam kota Surabaya akan dimulai kembali. Tetap harus mengantri. Kecuali diizinkan crew dan mau berdiri, silakan ngikut...
Tapi kalau punya waktu yang agak longgar, bisa menunggu lagi. Supaya bisa mendapat tempat duduk mulai awal. Tidak masalah.
Seperti pada foto di atas, terlihat stiker biru bergambar orang duduk di kursi roda. Artinya, bus ini juga ramah bagi para difabel. Busnya berjenis low deck. Jadi penumpang yang menggunakan kursi roda, tetap bisa masuk. Ia akan mendapatkan tempat khusus di dalam bus ini. Jadi jangan kuatir. Petugas akan membantu.
Selama dalam perjalanan ini, televisi menyajikan beragam kegiatan dari pemerintah kota Surabaya. Sementara running text akan menunjukkan posisi bus saat itu. Jadi penumpang bisa bersiap-siap jika hendak turun.
Pengumuman audio-nya sendiri cukup unik. Sebab mempergunakan tiga bahasa: Inggris, Indonesia dan Jawa dialek Surabaya. “Next destination..... Mari ngene mandeg ndhek halte .... (sesaat lagi berhenti di halte....)”. Hehe... lucu dengarnya!
Suroboyo Bus ini bisa menampung sebanyak 67 penumpang. Penumpang berdiri disediakan untuk 26 orang. Penumpang duduk sebanyak 41 orang. Dari jumlah itu, 16 di antaranya khusus disediakan untuk wanita dan penumpang khusus (ibu hamil, dan warga lanjut usia (lansia). Juga untuk penyandang disabilitas. Sisanya, 25 tempat duduk lain, disediakan bagi penumpang umum (laki dan perempuan; termasuk anak-balita).