Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama, Cahayamu Abadi

24 Januari 2019   20:00 Diperbarui: 24 Januari 2019   20:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau...
Kau bisa menutupi sinarnya
Kau bisa menghalangi keberadaannya dari pandangan mata
Kau bisa membuatnya terlihat tidak sempurna
Hingga makin lama makin kecil, makin habis

Tapi...
Tapi itu hanya bisa bertahan sesaat lamanya
Ya,  ia akan kembali membesar
Besar dan terus bertambah besar

Ia kembali pada keadaan dan posisinya semula
Saat kau dulu tidak menyukainya
Mencoba mengurung dan memenjarakannya
Bahkan menghilangkannya dari pandangan mata

Ia tetap terang, terang, dan tetap terang
Kembali utuh, utuh kembali
Utuh, tak melenceng dari garis jalannya

Kau kembali
Datang lagi
Terangmu dinanti
Agar mampu memberi pedoman arah yang benar
Terangmu dinanti
Agar bisa melangkah, menembus pekatnya gelap
Purnama, cahayamu abadi

 (Tuntunlah mereka yang masih berada dalam keremangan
 supaya tidak sesat, namun berada pada jalan yang benar)

Hendra Setiawan
24.01.2019

Note:

Berhubung waktunya bersamaan dengan #Ahok Bebas, #PanggilAkuBTP, maka... welcome back Basuki Tjahaya Purnama.

Ya, sebagaimana diketahui, Ahok dipenjara sejak 9 Mei 2017 lalu, sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang menjatuhinya hukuman dua tahun penjara lantaran tersangkut kasus penistaan agama.

Selama menjalani masa pidana, ia memperoleh remisi selama 3 bulan 15 hari sehingga total masa tahanan yang dijalani BTP ialah 1 tahun 8 bulan 15 hari sehingga ia dinyatakan bebas murni pada 24 Januari 2019 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun