***
Oh, ya, istilah Bluemoonsendiri bukan berarti bulannya berwarna biru. Istilah tersebut bukan merupakan istilah ilmiah atau istilah astronomi. Namun berasal dari istilah astrologi. Tentu, pengertian dalam astronomi dan astrologi sangat berbeda.
Ungkapan itu telah ada sejak tahun 1940-an. Digunakan oleh orang-orang zaman dahulu untuk menyebut sesuatu yang tak wajar, janggal, atau aneh. Ya, kala itu, bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan kalender dianggap janggal.
Mengapa bisa terjadi demikian? Penanggalan atau kalender Masehi tidak berdasarkan pada periode orbital Bulan. Bulan purnama itu terjadi pada setiap 29,5 hari sesuai periode revolusi Bulan atau lama waktu yang dibutuhkan Bulan dalam mengelilingi Bumi.
Terjadinya fenomena Bulan Biru terkait erat dengan jumlah hari dalam kalender matahari (Masehi) dan kalender bulan (Hijriah). Kalender Masehi memiliki 365 hari dalam setahun. Ada bulan-bulan yang lamanya terdiri dari 31 dan 30 hari. Sementara, kalender Hijriah hanya memiliki total 354 hari. Akibat perbedaan itu, akan ada fase Bulan purnama yang muncul pada waktu yang "tidak seharusnya", yaitu dua kali dalam satu bulan kalender Masehi yang sama.
Akibat perbedaan jumlah 11 hari itu, maka di setiap dua atau tiga tahun sekali (pada kalender Masehi) akan mempunyai tambahan Bulan purnama. Tambahan Bulan purnama itulah yang biasa dijuluki sebagai Bulan Biru.
Biasanya, Bulan Biru terjadi pada bulan Januari dan Maret. Sedangkan Februari menjadi bulan yang kosong tanpa adanya purnama. Periodenya terjadi setiap 19 tahun. Sehingga pada tahun 2018 ini, ada tiga belas kali fase Bulan purnama.
Menurut perhitungan, dalam rentang 1100 tahun pada 1550-2650 M, akan terjadi sekitar 408 seasonal blue moons dan 456 monthly blue moons.
***
Kiranya bluemoonyang terjadi hari ini, akan menjadi fenomena unik dan kado baik bagi umat kristiani pada khususnya. Melalui fenomena alam yang terjadi di peringatan hari Sabtu Sunyi, Paskah (Minggu Kebangkitan) bisa tepat dirayakan perdana esok hari setelah purnama ini tiba (1 April).