Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Risma, antara Surabaya dan Jakarta

9 Agustus 2016   20:16 Diperbarui: 10 Agustus 2016   12:41 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memangnya masyarakat Surabaya tidak boleh kuatir kalau Risma diberangkatkan ke Jakarta? Memang e-government sudah diterapkan di banyak lini. Banyak kemudahan dan transparansi demi menghindari calo dan korupsi. Pembangunan fisik terus diupayakan. Partisipasi warga kota terhadap kemajuan Kota Surabaya juga cukup tinggi.

Memang bukan Risma an sich yang melakukannya, seorang diri. Tetapi gebrakan yang dilakukannya memicu pada hal-hal lainnya. Para lansia ter-openi (dilayani, diperhatikan) dengan baik, anak-anak mendapat sentuhan yang lebih lagi, pendidikan dan kesehatan juga mendapat jaminan. Kesejahteraan warga kota begitu dipedulikan.

Sumber: repro koran JP, 9/8/2016 hlm. 4
Sumber: repro koran JP, 9/8/2016 hlm. 4
Memang bagaimanapun, Risma kelak akan hengkang dari kursi L-1. Waktu jua yang akan menghentikan kepemimpinannya di Surabaya. Tapi, sebagaimana janji politiknya, itu berlangsung selama 5 tahun sejak pemilihan wali kota (pilkada serentak) akhir tahun lalu. Dua periode masa jabatan, membatasi seseorang berada di tampuk kekuasaan.

“Surabaya sudah cukup dewasa bila memang akan ditinggal Risma.” Betul, dan kapan pun akan siap. Tapi bukan sekarang, di saat politik masih diwarnai adu kepentingan massa/kelompok yang semu atas nama rakyat (padahal ya...). Bukan di saat yang tepat ketika orientasi pelayanan publik hanya sekadar wacana penarik suara pemilih.

Ahok, si pemimpin Ibu Kota, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, orang yang jujur dan cerdas tentu bisa menilai dan merasakan hasil kerjanya selama ini. Warga Jakarta yang punya gawe ini tak perlu terpengaruh aksi strategi kotor para politisi dan kelompoknya, yang justru bisa merugikannya sendiri.

Nama Risma sudah cukup mendunia secara internasional. Dan itu berawal dari Surabaya, kota yang terus membuatnya bekerja. Kepemimpinan yang lahir dari lokalitas jauh lebih indah dan terasa manfaatnya.

Biarlah’ jantung’ negeri ini terus berdetak, tapi jangan membuat yang lain jadi ikutan ‘sesak’...

-end-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun