Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beginilah Tradisi Kupatan di Desa Sobontoro

15 Juli 2016   22:00 Diperbarui: 16 Juli 2016   12:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira-kira setelah salat magrib, atau sekitar pukul. 18.00 WIB, dari arah Balai Desa, kembang api menyala bersahut-sahutan mengiringi pembukaan acara ini. Dan di tiap dusun pun tak ketinggalan turut serta menambahkan penyalaan kembang api. Jadinya, langit bertaburan warna-warni yang indah.

Di antara warna-warni yang tertangkap kamera
Di antara warna-warni yang tertangkap kamera
Tradisi kupatan yang diselenggarakan di salah satu desa di Kabupaten Tulungagung (tidak semua ada tradisi ini), tepatnya berada di Desa Sobontoro (Dsn. Ngreco) tahun ini berlangsung secara berbarengan (serentak) pada Rabu (13/7). Jadi bisa disebut sebagai kupatan massal satu desa.

Serbuuu.... tapi tetap tertib (foto: ‘Pio’ Suprapto)
Serbuuu.... tapi tetap tertib (foto: ‘Pio’ Suprapto)
Para warga (dan tamu), sejak dibukanya acara ini, secara serentak berhamburan menuju ‘stand’ yang dipersiapkan sebelumnya. Mereka bisa menikmati makan gratis bersama-sama. Meskipun, yang dipersiapkan jumlahnya cukup banyak, tetapi hanya dalam waktu sekejap (tak sampai 30 menit), semuanya pun ludes. Tampak kegembiraan menyeruak bersama di antara mereka.

Sama rasa, sama rata. Semua turut kebagian (foto: dok. pribad)
Sama rasa, sama rata. Semua turut kebagian (foto: dok. pribad)
Apakah perayaan ini hanya untuk agama/kepercayaan tertentu? Tentu saja tidak! Biarpun memang yang melatarbelakanginya adalah agama Islam, tetapi dasar itu tidak lepas dari sifat dasar kepercayaan lama sebelumnya, yakni Jawa. Prinsip keharmonisan sangat kental melekat di dalamnya.

Selamat merayakan.... Semoga tahun depan bisa berjumpa lagi. Salam damai dan harmoni selalu...

Jalanan desa dipasang umbul-umbul merah putih. Ya, skalian menyambut Agustusan... (foto: ‘Pio’ Suprapto)
Jalanan desa dipasang umbul-umbul merah putih. Ya, skalian menyambut Agustusan... (foto: ‘Pio’ Suprapto)
-end-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun