Mohon tunggu...
Hendi Wisma
Hendi Wisma Mohon Tunggu... Profesional -

Just ordinary person who love love love his family. Working as Mechanical Designer as passion. Sometimes play guitar, sometimes piano, and another time writing as hobby.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan ke Baduy Dalam

12 Juni 2015   02:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain hawu yang terdapat di rumah-rumah tinggal, ada juga hawu untuk memasak nira yang diolah menjadi gula aren. Pembuat gula aren memasaknya di tengah kebun agar dekat dengan tempat penyadapan. Saung tempat pembuatan nira dinamakan saung gonggo. Seluruh konstruksi gonggo, mulai dari lingkaran tempat kedudukan ketel, lubang kayu bakar, serta dinding di dalamnya, dibuat dari adukan tanah dicampur abu (lebu) dan air perasan randu. Air perasan randu yang licin berfungsi sebagai perekat kedua bahan tersebut, sebuah teknik hasil penemuan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut pembuat gula tersebut, gawu gonggo bisa menghasilkan api yang lebih stabil. Lubang hawu di dalam tanah dapat menahan angin yang berembus kencang di hutan atau kebun.

Rumah-rumahnya dibuat seperti rumah panggung yang menghadap utara untuk masyarakat biasa supaya tidak mudah dimasuki binatang liar. Hanya rumah Puun yg boleh menghadap selain ke arah utara. Bahan rumah hampir semuanya dari baham alami. Ketika berjalan-jalan saya menemukan halaman yg berlumut, sepertinya jarang diinjak orang, padahal juga masih di situ-situ juga. Kami bertanya dimanakah letak rumah ketua adat, lalu ditunjukkan oleh seorang penduduk lokasi rumah ketua adat atau biasa disebut sebagai Puan Baduy Dalam. Kemudian kami bertamu, berbincang sejenak dan ternyata beliau juga berjualan baju khas suku Baduy. Orang yg pergi ke Baduy pasti ingin membeli oleh-oleh khas daerah yang dikunjunginya tersebut. Apalagi bisa didapat dari kepala adat, pasti lebih membanggakan ketika dibawa pulang nanti. Beliau menjual baju kemeja Baduy warna putih dg beberapa ukurannya dan variasi modelnya. Modelnya seperti baju koko, kainnya agak kasar, dengan kerah mandarin namun tenunan benangnya masih kurang rapi. Tapi saya pikir disitulah letak seninya oleh-oleh dari suku Baduy. Akhirnya kami membeli satu potong baju sebagai buah tangan.

Tahun 2014 yang lalu saya pernah saya mengunjungi pameran pariwisata di Senayan, di stand wisata kampung Baduy dijual oleh-oleh kemeja mirip yg saya lihat dulu waktu ke kampung Baduy dalam. Namun baju Baduynya sudah terjahit rapi - kmd saya tanya dan ternyata itu adalah replika. Modelnya mirip tapi kainnya sudah halus dan pintalan kainnya rapi.

Puan sebagai kepala adat memiliki juru bicara atau biasa disebut Jaro atau Walal dalam tata pemerintahan adatnya (Kapuanan). Jaro juga berfungsi sebagai Lurah di kampung tersebut. Jaro dibagi mjd 4 jabatan. Pertama Jaro Tangtu yang terdiri dari 3 org, bertanggung jawab pada pelaksanaan hukum adat pada warga Tangtu dan berbagai macam urusan yang lain. Yang kedua Jaro Dangka yang bertugas mengurus dan memelihara tanah titipan leluhur yang ada di dalam dan di luar wilayah Kanekes. Jaro Dangka berjumlah 9 orang. 3 org Jaro Tangtu ditambah 9 org Jaro Dangka biasa disebut sbg Jaro Duabelas. Pimpinan Jaro Duabelas ini disebut sbg Jaro Tanggungan yang waktu itu dijabat oleh Bpk. Dodeing. Jaro pamarentah secara adat bertugas sebagai penghubung antara masyarakat adat Kanekes dengan pemerintah nasional Indonesia. Dalam tugasnya tersebut, Jaro dibantu oleh Pangiwa, Carik dan Kokolot Lembur/Tetua Kampung.

Untuk menunjang kesehatan di kampung ini, ada juga bidan atau biasa disebut sebagai peraji.

Meskipun dalam kalangan masyarakat Baduy Dalam terdapat larangan menggunakan lampu penerangan, namun penggunaan lampu penerangan yang disebut damar masih diperbolehkan dengan catatan hanya sampai sebelum tidur atau saat ada tamu. Ketika tidur, damar harus dipadamkan. Damar terbuat dari ruas bambu yang salah satu ruasnya digunakan sebagai wadah untuk minyak dari batu cadas seukuran kepalan tangan anak. Bahan batu bersifat kedap sehingga dapat menampung minyak sayur.

Selain menggunakan damar, boleh menggunakan lilin jika kedatangan tamu dari luar Baduy. Seperti yang telah kita ketahui, Kampung Baduy adalah tempat wisata sekaligus tempat belajar kebudayaan Sunda Buhun. Maka tidak mengherankan banyak pengunjung atau siswa yang bertamu dan bermalam di kampung-kampung tersebut.

Kemudian pukul 08:30 kami kembali ke barak untuk sarapan dan bersiap kembali ke Ciboleger dengan berjalan kaki. Wah, belum hilang capek kemarin sore sudah mau jalan lagi. Tapi jadwalnya memang begitu jadi kami harus mengikutinya.

Perjalanan pulang kali ini melalui rute yang berbeda dengan rute berangkat, yaitu melalui rute Cibeo. Rute jalur tengah ini akan melewati Kaduketuk - Balimbing - Marengo - Cikakal. Sebenarnya ada satu lagi rute pulang yaitu Kaduketuk - Kajeboh - Jembatan - Balimbing - Marengo, namun kali ini kami dipilihkan melewati jalur Cibeo yg telah dijelaskan di atas. Jalannya yang menurun, melewati lebih banyak perkampungan Baduy Luar dan lebih dekat. Di tengah jalan kami mampir di sebuah rumah penduduk untuk beramah tamah dan membeli duren untuk dimakan bersama.

Sekitar pukul 12:00 kami sampai lagi ke Ciboleger, tempat dimana bus akan menjemput kami. Sambil menunggu berpamitan dengan lurah setempat, saya membersihkan celana dan sepatu yang kotor oleh lumpur dan tanah sepanjang perjalanan berangkat dan pulang. Sebelum pulang kami sempatkan untuk makan siang dan sholat Dzuhur berjamaah dengan warga setempat. Lalu kami naik bus dan sampai lagi di Cilegon sekitar pukul 15:30. Perjalanan yg menyenangkan sekaligus melelahkan, namun tetap dikenang sampai sekarang.

Hendi Wisma/12 Juni 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun