Mohon tunggu...
Hendi Sutiawan
Hendi Sutiawan Mohon Tunggu... -

nama : hendi sutiawan kelas : 2A academik keperawatan akper pemda

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemberian Obat Melalui Intravena (IV)

27 Oktober 2014   06:51 Diperbarui: 4 April 2017   17:36 45125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberian obat melalui intavena ( IV )

Pengertian injeksi intravena :

Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung.

Dapat dilakukan pada ( Indikasi ) :

1.     Pasien yang membutuhkan, agar obat yang di berikan dapat di berikan dengan cepat.

2.    Pasien yang terus menerus muntah – muntah

3.    Pasien yang tidak di perkenankan memasukkan apapun juga lewat mulutnya.

4.    Typoid

5.    Sesak nafas

6.    Epilepsi atau kejang – kejang

Tujuan injeksi :

a. untuk memperoleh reaksi obat  yang cepat diabsorpsi dari pada dengan

injeksi perenteral lain

b. untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan

c. untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

Lokasi injeksi :

Memberikan obat melaui vena secara langsung, di antaranya :


  1. vena medianan cubitus / cephalika ( daerah lengan ),
  2. vena saphenous ( tungkai ),
  3. vena jugularis ( leher )
  4. vena frontalis / temporalis di daerah frontalis dan temporal dari kepala.

Bahaya Pemberian Injeksi :

1.     Pasien alergi terhadap obat (misalnya mengigil, urticaria, shock, collaps dll)

2.    Pada bekas suntikan dapat terjadi apses, nekrose atau hematoma

3.    Dapat menimbulkan kelumpuhan

Pemberian Obat Melalui Intravena ( Secara Langsung )

Persiapan alat :

1.   buku catatan pemberian obat atau kartu obat

2. kapas alkohol

3. sarung tangan

4. obat yang sesuai

5. spuit 2ml – 5 ml

6. bak spuit

7. baki obat

8. plester

9. perlak pengalas

10. karet pembendung ( tourniquet )

11. kasa steril ( bila perlu )

Prosedur Kerja :

1.     Cuci tangan

2.    Siapkan obat dengan prinsip enam benar

3.    Indentifikasi klien

4. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan

5.    Atur klien pada posisi yang nyaman

6.    Pasang perlak pengalas

7.    Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja

8.    Letakkan karet pembendung ( torniquet )

9.    Pilih area penususkan yang bebas dari tangda kekakuan, peradangan atau rasa gatal. Menghindari  gangguan absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan

10. Pakai sarung tangan

11.  Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol , dengan gerakan sirkuler dari arah darah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metodr oni dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme

12. Pegang kapas alkohol dengan jari - jari tengah pada tangan non dominan

13. Buka tutup jarum

14. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan

non dominan. Membuat kulit lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan

penusukan

15. Pegang jarum pada posisi 300 sejajar vena yang akn ditusuk perlahan pasti

16. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena

17. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan

dominan menarik plunger

18. Observasi adanya darah dalam spuit

19. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan – lahan

20.Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkkan (300) , sambil

melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan

21. Tutup area penusukkan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin

22.Kembalikan posisi klien

23.Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan

24.Buka sarung tangan

25.Cuci tangan

26.Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Pemberian Obat Melalui Infus ( Secara Tidak Langsung )

Pemberian Obat  Melalui infus ( secara tidak langsung ) ada dua cara, yaitu :

A. Pemberian obat melalui wadah intravena.

Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya : untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.

Persiapan Alat dan Bahan :

1.         Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran

2.        Obat dalam tempatnya

3.        Wadah cairan ( kantong atau botol )

4.        Kapas alcohol.

Prosedur Kerja :

1.         Cuci tangan

2.        Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.

3.        Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.

4.        Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.

5.        Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.

6.        Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat berlahan – lahan ke dalam kantong atau wadah cairan.

7.        Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong cairan secara perlahan – lahan dari satu ujung ke ujung lain.

8.        Perikasa kecepatan infus

9.        Cuci tangan

10.      catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.

B. Pemberian obat melalui selang intravena.

Persiapan Alat dan Bahan :

1.         Spuit dan jarum yang sesui dengan ukuran

2.        Obat dalam tempatnya

3.        Selang intra vena

4.        Kapas alkohol

Prosedur Kerja :

1.         Cuci tangan

2.        Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.

3.        Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit.

4.        Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena.

5.        Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.

6.        Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukan obat secara perlahan – lahan ke dalam selang intravena.

7.        Setelah selesai, tarik spuit.

8.        Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat

9.        Cuci tangan

10.     Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya.

Sumber :


  1. Priharjo, Robert. 1995 . Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat . Jakarta : EGC
  2. Bouwhuizen, M. 1991 . Ilmu Keperawatan . Jakarta : EGC
  3. Hidayat, A.Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul. 2008 . Keterampilan Dasar Praktik Klinik . Jakarta : Salemba Medika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun