Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Makna Kata 'Hadir' Zaman Dulu

15 September 2018   11:36 Diperbarui: 15 September 2018   11:40 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadir satu kata dalam bahasa Indonesia yang artinya berada di satu acara. Orang Indonesia zaman dulu menulisnya hadlir . Lebih aneh lagi buat saya, orang yang berbahasa Inggris menggunakan kata available atau present. Hehehe.

Sebuah kata kadang-kadang bermakna ganda bahkan lebih. Demikian juga kata hadir, yang sebenarnya mudah dipahami semua orang yang bertutur bahasa Indonesia, juga punya arti khusus di kalangan tertentu pada masa lalu, sekitar 50 tahun lalu.

Nenek saya sekitar setengah abad lalu bertanya (dalam bahasa Sunda) pada tetangga kami yang usianya sebaya beliau, "Kamari teu 'hadir' nya?", bahasa Indonesianya "Kemarin tidak 'hadir' ya?". Maksud kata hadir pada kalimat tsb ternyata 'menghadiri majelis taklim', yang pemberi tausyiahnya ulama kampung kami, yang sebutan populernya mualim atau ustadz.

Kenapa disebut mualim? Belum tahu saya, istilah mualim juga digunakan untuk menyebut perwira pelayaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun