Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ketika Bung Karno Bilang:" .... Well I do Speak a Little English ..."

26 April 2015   12:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percaya tidak Presiden Sukarno dulu pernah bilang bahwa ia hanya tahu sedikit bahasa Inggris? Saya pribadi tidak percaya, sebagai Insinyur Teknik Sipil lulusan THS (sekarang ITB) tahun 1920-an, Sukarno pasti fasih berbahasa Belanda dan saya tahu dari buku "Di Bawah Bendera Revolusi", Sukarno juga fasih berbahasa Sunda -isteri Bung Karno saat tinggal di Bandung sampai dibuang ke Bengkulu adalah Ibu Inggit, wanita Sunda- dan bahasa Jawa tentu saja, tapi bahasa Inggris? Saya yakin Presiden Sukarno fasih berbahasa Inggris, mungkin juga mampu berbahasa Prancis, Jerman dan Jepang. Menurut cerita 'kolot baheula' (orangtua jaman dulu), lulusan sekolah menengah AMS atau HBS pada jaman kolonial biasanya fasih berbahasa Belanda yang merupakan bahasa pengantar sehari-hari dan  fasih salah satu bahasa asing Eropa lainnya, termasuk bahasa Inggris.

Ungkapan bahwa Sukarno mengaku menguasai bahasa Inggris 'hanya sedikit'  ia ungkapkan pada pembukaan Konferensi Anti Pangkalan Militer Asing (KIAPMA) di Hotel Indonesia, Jakarta, 17 oktober 1965 -. Rupanya setelah meletusnya G 30 S/PKI pun Bung Karno masih menggebu-gebu menyerang blok Barat, padahal saat itu kekuasaan beliau sedang ada di ujung tanduk.

Dalam buku "Bung Karno : masalah pertahanan-keamanan" pada bab berjudul "International Conference for the Liquidation Foreign Military Bases", dimuat pidato tanpa teks Bung Karno saat membuka konperensi  yang dalam bahasa Indonesia disebut KIAPMA. Mari kita simak salinan sebagian kecil pidato Bung Karno tersebut:

"This morning again and my dear sister Utami Suryadarma and my dear brother Arudji Kartawinata came to fetch me from my house to bring me here. And they asked me to make a speech in a foreign language. I mean a speech not in the Indonesia language, because the great majority of delegates do not understand Indonesian.    .......................................... . A great majority of them do speak and understand English Bung Karno, they said, would you pleased be so kind as to speak in one of foreign languages".

One of  foreign languages? Benar karena dalam percakapan antara Bung Karno dengan Utami Suryadarma dan Arudji Kartawinata disebutkan para peserta KIAPMA dari Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa, bicara macam-macam bahasa, diantaranya Prancis, Jerman, Spanyol dan kebanyakan mengerti bahasa Inggris.

Bagaimana mungkin Bung Karno tak percaya diri berbahasa Inggris? Barangkali ia hanya basa-basi, hanya bunga-bunga kalimat awal pidato, ketika Bung Karno melanjutkan pidatonya yang tanpa teks itu: " Well, I was faced with a very great difficulty. Because I have not prepared any written speech for this conference ....".

Kalimat di atas menurut saya menunjukkan Bung Karno seorang yang sangat percaya diri ha ha ha, ngakunya cuma sedikit tahu bahasa Inggris, padahal lebih dari cukup walaupun bila ditelisik ahli bahasa Inggris barangkali ada sentence yang kurang sempurna. Simak betapa "PD" nya Bung Karno ketika hadirin riuh bertepuk-tangan: "Why do you applaud? Okay, okay, thank you. Some of you speak German. 'Aber ich kann nicht gut Deutsch sprechen'. And some of you speak French, 'mais je ne sais pas parler Francais bien'.  English, well, I do speak a little English, that, yes, still it is difficult for me to express myself in that foreign language.  ................................. .  Only please take it for granted if my English is not 'comme il faut', very bad English".

Bung Karno juga mengatakan kepada peserta KIAPMA bahwa ada hal yang lebih penting di balik soal bahasa yang diucapkan, yaitu semangat berbahasa. Bung Karno bilang: " I am speaking to you of whom I know   in your mind is the same spirit as Bung Karno's spirit. The spirit of anti-imperialism, anti colonialism, anti neo colonialism, the spirit  of liberty, the spirit of peace ....".

Penguasaan bahasa asing bukan segala-galanya, tapi jika mampu berbicara bahasa asing -Inggris- walaupun "hanya sedikit"  seperti pengakuan Bung Karno, yang penting berani ngomong, pesannya sampai. Memang kita harus belajar bahasa asing karena banyak gunanya, but if you only speak a little English seperti pengakuan Bung Karno rasanya sudah bagus sekali. Bung Karno sedang becanda barangkali  ha ha ha, more than enough Bung.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun