Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berburu Sarung di Samarinda Seberang dan Pasar Kebun Sayur Balikpapan

19 Juni 2012   23:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Samarinda terkenal dengan sarung tenunnya yang terbuat dari sutra dan berharga konon sampai jutaan rupiah. Hari Minggu 10 Juni yang lalu saya dan rombongan sempat mampir ke Kelompok Pengrajin Sarung Tenun Samarinda "Berdikari" di Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang Saya hanya lihat-lihat  sarung sutra serat nenas yang ditawarkan,  karena ragu untuk membelinya mengingat kaum laki-laki Islam dalam sebuah hadis Rasulullah saw dilarang memakai perhiasan emas dan kain sutra.   Belakangan saat kendaraan kami sudah berjalan menuju Balikpapan saya diberi tahu bahwa yang disebut sutra serat nanas terbuat dari benang serat nanas dan tidak ada sutranya, begitu kata seorang teman yang membeli sepotong sarung seharga Rp 300 ribu. [caption id="attachment_195616" align="aligncenter" width="300" caption="Pengrajin Sarung Tenun Berdikari - Samarinda Seberang (Dok. HendiS)"][/caption] Bagaimanapun keberadaan kerajinan tenun sutra asal muasalnya tak lepas dari pengaruh orang Bugis, yang di kampung halamannya di Sulawesi Selatan memang terkenal dengan tenun sutranya yang disebut sabe.  Tahun 1989 saya pernah ingin beli kain sabe, tapi mundur teratur ternyata saat itu tak terjangkau kantung yang pas-pasan.  Di bawah ini adalah sarung Samarinda yang disebut sutra serat nanas, ditawarkan dengan harga antara Rp 250 - 350 ribu. Di toko sarung 'Berdikari' dijual juga macam-macam bentuk manik-manik, seperti kalung dan ikat pinggang. Ikat pinggang stoknya terbatas karena membuat ikat pinggang dari anyaman manik-manik tidak mudah, membutuhkan kesabaran.  Ikat pinggang unik tersebut cocok untuk remaja putri, dijual seharga Rp 35000 - 75000/buah, tergantung besar kecilnya ikat pinggang.

[caption id="attachment_195819" align="aligncenter" width="300" caption="Sarung sutera serat nanas (Dok. HendiS)"]

13401199541730491527
13401199541730491527
[/caption] [caption id="attachment_195816" align="aligncenter" width="300" caption="Manik-manik dalam pelbagai bentuk (Dok. HendiS)"]
13401184021821794589
13401184021821794589
[/caption] Di Balikpapan ada Pasar Inpres Kebun Sayur  -saya kunjungi 11 Juni yang lalu-  bila ingin mendapatkan sarung Samarinda dan oleh-oleh khas Kalimantan Timur lainnya, seperti batu cincin, minyak Bulus, minyak Burung Bubut, obat tradisional, manik-manik, lampit, kain motif Kaltim untuk bahan baju panjang wanita dewasa.    Selayaknya di pasar tradisional harga yang ditawarkan dapat ditawar, jangan langsung membeli sebelum menawar.  Untuk oleh-oleh saya membeli empat lembar sarung Samarinda yang dijual seharga antara Rp 75  - 100 ribu.   Kualitas sarung seharga itu cukup halus dan enak dipakai shalat, sejuk di kulit. [caption id="attachment_195623" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan (Dok. HendiS)"]
13400428041740573743
13400428041740573743
[/caption] [caption id="attachment_195801" align="aligncenter" width="300" caption="Sarung Samarinda - katun (Dok. HendiS)"]
134011545399574146
134011545399574146
[/caption] Untuk ibu-ibu muda maupun setengah baya saya lihat ada beberapa gulung kain halus dan terasa sejuk dikulit, bermotif khas Kaltim.  Apakah kain ini dibuat di Balikpapan atau Samarinda? Ternyata hanya desainnya yang asli Kaltim, sedangkan produksinya dilakukan di Jawa.   Sepotong kain bahan untuk baju panjang Muslimah rata-rata dihargai Rp 100 ribu, mungkin bisa lebih murah jika pandai menawar.  Ada lagi semacam kain songket terdiri dari sarung dan selendang untuk wanita.  Kain yang saya sebut songket ini beraneka warna ada yang kalem ada yang kerlip-kerlip.  Sepasang songket ditawarkan Rp 125 ribu dan lagi-lagi bisa lebih murah kalau kita pandai menawar. [caption id="attachment_195626" align="aligncenter" width="300" caption="Bahan baju wanita motif Kaltim (Dok. HendiS)"]
13400436491632698950
13400436491632698950
[/caption] Buah tangan biasanya ditunggu oleh keluarga di rumah bila bepergian ke kota lain. Bila suatu saat Kompasianer berkunjung ke Balikpapan dan Samarinda, jangan lupa kunjungi sentra kerajinan sarung tenun di Samarinda Seberang dan di Balikpapan ada 'toserba' oleh-oleh khas Kalimantan Timur termasuk sarung Samarinda dan pernik-pernik benda budaya Dayak, termasuk patung bermotif Dayak dan mandaupun tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun