Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kepolisian Resor Depok Harus Kembalikan Ketenteraman Warga dari Begal

5 Maret 2015   19:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketenteraman itu menurut pengalaman saya sebagai warga masyarakat adalah kenyamanan bergerak di suatu wilayah tanpa khawatir diganggu penjahat. Sejak Januari 2015 berita tentang begal dan pembegalan yang memakan korban jiwa di Depok dan di wilayah Kepolisian Metro Jaya lainnya sering diberitakan di media. Berita tersebut benar dan bukan mengada-ada, sekalipun pihak Kepolisian menduga dan menasihati warga agar hati-hati terhadap berita yang sebagian diantaranya menurut polisi tidak benar.

Pada 18 Januari 2015 saya menulis opini tentang begal di Depok, hasil komunikasi dengan seorang teman masa sekolah dulu, kebetulan kami sama-sama tinggal di kota Depok dan mempunyai anak yang aktivitasnya baik kuliah maupun bekerja sampai malam bahkan tengah malam.  Pada kesempatan diskusi di Kompasiana TV 18 Februari 2015, saya sempat menegaskan apa yang saya ketahui di sekitar fly-over UI, perbatasan antara Polres Depok dengan Polres Jakarta Selatan, merupakan daerah rawan begal, karena sepi,  banyak pohon lindung, penerangan kurang dan pernah terjadi pembegalan sepeda motor disertai pembunuhan pada 25 Januari 2015 -seperti disebut oleh Kapolres Depok pada awal diskusi-.  Area ini jauh agak jauh dari pemukiman penduduk, beberapa kali melintas di sana pada waktu malam sekitar pukul 10, tidak melihat ada polisi di pos pantau yang ada di sekitar fly-over UI.

Sebagai warga yang kadang-kadang harus melalui area fly-over UI atau jalan Juanda Depok, dua akses jalan menuju Cimanggis, terus terang saya masih merasa was-was, mungkin efek seram akibat pembegalan disertai perampasan sepeda motor dan pembunuhan pemiliknya di kedua jalan tersebut.  Anak saya  dan teman-temannya yang bekerja di kawasan Jalan Thamrin Jakarta Pusat, mematuhi anjuran pihak Kepolisian Metro Jaya agar mengendarai sepeda motor berkelompok ketika pulang malam atau menjelang tengah malam.

Semalam, menjelang pergantian hari Rabu ke hari Kamis, 5 Maret 2015, saya mengendarai sebuah mobil dari Cimanggis ke arah stasiun Pondok Cina di Jalan Margonda Raya Depok. Saya mau menjemput anak saya yang hari itu pulang bekerja naik kereta api terakhir, tiba di stasiun Pondok Cina sekitar pukul 00, tengah malam.

[caption id="attachment_401029" align="aligncenter" width="300" caption="Razia kendaraan tengah malam oleh Polisi Depok di Jalan Margonda Raya"][/caption]

Ketika melalui jalan akses UI yang menghubungkan Cimanggis dengan UI, termasuk harus melalui Markas Besar Brimob di Kelapa Dua, tak ada sedikitpun rasa khawatir, sekalipun mengendarai mobil sendirian tengah malam, merasa terjamin dengan keberadaan Markas Brimob Kepala Dua.  Akan tetapi begitu melewati jembatan Ciliwung, bertemu flyover UI, lalu belok kiri ke arah Jalan Margonda Raya, rasa was-was tanpa diharapkan muncul, di jalan itulah pembegalan sepeda motor yang makan korban jiwa terjadi akhir Januari lalu. Patut saya syukuri tak berapa jauh kemudian saya melihat mobil patroli polisi parkir menjelang masuk Jalan Margonda Raya, bahkan seratusan meter kemudian saya melihat ada razia kendaraan -terutama roda dua- oleh Polisi dari Polres Depok.

Sekitar pukul 00.30 setelah menjemput anak saya di stasiun Pondok Cina, kembali menyusuri Jalan Margonda Raya menuju Cimanggis di seberang sungai Ciliwung melalui fly-over UI terus ke Kelapa Dua. Kali ini hati lebih tenteram, sekalipun harus melalui area fly-over UI yang sepi, jaminan keberadaan Polisi di tepi timur flyover UI dan banyaknya polisi di Jalan Margonda Raya tak saya pungkiri menenteramkan hati, sekalipun waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 dini hari.

Pihak Kepolisian harus bekerja serius mengembalikan ketenteraman bagi warga yang masih beraktivitas ketika sebagian besar warga lainnya sedang tidur. Khusus untuk kawasan Depok yang menghubungkan Pusat kota Depok dengan bagian timur kota Depok di seberang sungai Ciliwung, dua tempat yang harus benar-benar diamankan Polisi adalah sekitar flyover UI -yang kebetulan merupakan perbatasan Depok dengan Jakarta Selatan- dan kawasan Jalan Juanda. Dua lokasi ini harus dipantau patroli polisi dan bila perlu menempatkan satu regu polisi secara tetap selama tiga-empat bulan ke depan, sampai situasi keamanan dirasakan kembali nyaman oleh warga.

Polres Depok dan Polda Metro Jaya harus sepenuh hati mengerahkan segenap kekuatannya, termasuk  Polantas, Brimob sampai Reserse Kriminal yang induk kesatuannya sering menjadi topik berita akhir-akhir ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun