Bahasa Indonesia apa Civics, pertanyaan yang timbul dalam benak saya setelah membaca soal Ujian Nasional bahasa Indonesia untuk SMA, lihat gambar yang dikutip dari detiknews , yang bersumber dari pasangmata.com.
Beberapa catatan tentang kurangnya nuansa pelajaran bahasa Indonesia pada narasi di atas:
- Dari sisi bahasa Indonesia kata blusukan walaupun tergolong kosa kata populer di media massa, apakah sudah resmi masuk sebagai kosa kata resmi bahasa Indonesia dan pantas menjadi salah satu soal ujian bahasa Indonesia? Demikian mudahnya sebuah kata diserap oleh bahasa Indonesia, seolah-olah tanpa filter lagi.
- Kaitan antara kutipan biografi dengan pilihan pertanyaan kelihatannya bukan hanya mengarah pada pilihan jawaban yang mengandung kata blusukan, sebuah kata bahasa daerah yang tampaknya sedang diangkat menjadi kata serapan, tetapi juga pada si pelaku blusukan.
- Soal ini lebih tepat untuk diujikan pada soal ujian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau Pendidikan Kewargaan Negara, yang dahulu disebut Civics, karena menguji pengetahuan para siswa tentang seorang pejabat daerah berpangkat Gubernur.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mengevaluasi kompetensi pengetahuan bahasa Indonesia si pembuat soal dan para pejabat atau tim yang meloloskan soal tersebut menjadi soal ujian nasional. Dalam situasi politik yang lumayan panas seperti sekarang seharusnya soal-soal ujian yang dikaitkan dengan seorang peserta pemilihan Presiden dihindarkan saja, banyak pilihan biografi pahlawan nasional untuk diangkat menjadi soal ujian murid-murid yang sebagian besar sudah punya hak pilih itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H