Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kapan Pengangkutan Sampah di Jakarta Akan Dipilah Organik - Non Organik?

2 Mei 2014   16:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah Organik dan Non Organik




[caption id="attachment_334366" align="aligncenter" width="329" caption="Tempat Sampah Basah dan Kering disediakan Sudin Kebersihan Jakarta Pusat (Sumber: jakarta.go.id 19 Juni 2012)"][/caption]

Sepuluh tahun lalu sampah rumahtangga kantor kami sudah mulai dipilah menjadi sampah organik dan sampah non organik, tempat sampah di dalam gedungpun terbagi atas tempat sampah organik dan tempat sampah non organik. Demikian pula tempat pengumpulan sampah di pojok halaman gedung kantor kami dimodifikasi menjadi dua bagian untuk sampah organik dan non organik. Sebenarnya ada satu jenis sampah lagi yang pembuangannya khusus di Cibinong dan bayar, yaitu sampah Bahan Beracun Berbahaya (B3), seperti serpihan selenium ex drum mesin fotokopi, batu batere bekas, PCB bekas.

Sampah organik adalah sampah-sampah yang mudah lapuk seperti kertas, daun, sisa makanan, kain, benda-benda terbuat dari kayu. Sedangkan sampah non organik misalnya plastik, benda-benda terbuat dari logam, pecahan kaca, yang umumnya sulit melapuk dalam waktu singkat. Pemilahan sampah organik dan non organik ini bertujuan untuk memudahkan pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah organik kertas dikumpulkan untuk didaurulang atau menjadi bahan baku industri karton, sampah organik seperti daun, sisa makanan diolah menjadi kompos. Demikian pula sampah non organik kaca dan logam dan plastik dipilah untuk didaur ulang.

[caption id="attachment_334339" align="aligncenter" width="345" caption="Tempat sampah basah dan kering di sebuah rumah sakit (Dokumen pribadi)"]

13989964442043453240
13989964442043453240
[/caption]

Pemilahan sampah berdasarkan jenis organik, non organik dan B3 dilakukan sebagai bagian dari implementasi Manajemen Lingkungan ISO 14001, sebuah program sukarela yang diterapkan perusahaan dengan tujuan besar membantu menahan laju pemanasan global (global warming). Tentu program aksi yang dilakukan bukan hanya mengelola pembuangan sampah lebih sistematis, ada juga program hemat enerji listri-BBM dan program pemeliharaan mesin-mesin mobil dan motor kantor maupun milik karyawan agar emisi gas buangnya bersih, memenuhi standar yang ditetapkan Pemerintah.

Sampah Organik dan Non Organik Digabung Truk Sampah DKI




[caption id="attachment_334367" align="aligncenter" width="340" caption="Truk sampah di Jakarta (Sumber: Republika.co.id 26 Jan 2011)"]

1399001312687020587
1399001312687020587
[/caption]

Waktu menerapkan pemilahan sampah atas dasar sampah organik dan non organik, sebagai manajer EHS/K3 dan Manajemen Kualitas, saya pernah ditanya oleh teman-teman sesama karyawan, buat apa dipilah kalau saat diangkut truk sampah Pemda DKI kedua jenis sampah itu dicampur lagi? Saat itu sebagai penanggungjawab implementasi ISO 14001 saya menjawab, apa yang kita lakukan adalah bagian dari mendidik kita semua agar terbiasa mebuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah seperti inipun bila dilakukan di rumah akan bermanfaat, paling tidak memudahkan pemulung yang mencari sampah plastik dan sampah logam.

Setiap tahun kantor kami diaudit oleh auditor eksternal dari Badan Sertifikasi ISO 14001 maupun auditor  K3 dari Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Pusat. Kami perlihatkan praktek pemilahan sampah yang kami lakukan mulai dari dalam gedung sampai tempat sampah, sayangnya Dinas Kebersihan DKI Jakarta mungkin tidak tahu bahwa sebagian warganya telah memilah sampah berdasarkan jenis organik - non organik atau sampah basah - sampah kering.

Pemilahan sampah atas dua atau tiga katagori saat ini sudah umum dilakukan di kantor-kantor, sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit, sebaiknya Pemda DKI Jakarta dengan Gubernur dan Wakil Gubernurnya yang sangat terkenal di Indonesia segera juga memikirkan bagaimana agar inisiatif warga Jakarta ini tidak menjadi percuma? Sampah akhirnya digabung kembali menjadi satu saat dimuat ke truk sampah ketika akan diangkut ke TPA.

Mudah-mudahan pak Jokowi di sela-sela kesibukan politiknya saat ini masih sempat memikirkan hal yang sepele ini, bila tidak sempat semoga  Wagub Ahok dan Kepala Dinas Kebersihan Jakarta mau memikirkan tindak lanjut inisiatif warganya. Melihat gambar tempat sampah yang dibuat Sudin Jakarta Pusat di atas, pemilahan sampah atas dua katagori sudah lama diterapkan pihak Dinas Kebersihan Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun