Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 M Aa Gym untuk Mengubah Bangsa, Revolusi atau Evolusi?

13 Juni 2014   16:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:54 2626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aa Gym pernah berkata, kita suka mengimpikan perubahan secara drastis, perubahan besar. Yang ada hanyalah mimpi. Mulailah dengan perubahan kecil, di sekeliling kita, perlahan-lahan perubahan kecil itu akan menjadi perubahan besar, paling tidak akan mempengaruhi perubahan yang lebih besar.

Giant step (langkah raksasa), drastically change (perubahan mendadak, perubahan dalam waktu sangat cepat) bolehlah sebagai penyemangat, sebagai mimpi positif, namun lebih logis  implementasi dilakukan step by step (selangkah demi selangkah), secara bertahap dan sistematis. Mengubah watak bangsa tak mungkin dilakukan dalam sekejap, perlu waktu lama namun sistematis dan konsisten.

Demikian "Mulai dari yang terkecil" sebagai kiat kedua bagaimana mengubah bangsa yang menjadi konsep pemikiran Aa Gym, seorang ulama asal Jawa Barat, yang memperkenalkan konsep 3 M untuk umat Islam Indonesia khususnya, untuk bangsa Indonesia umumnya sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Apa Lagi Kiat 3 M Mengubah Bangsa?

Kiat Pertama adalah "Mulai dari diri sendiri". Sebuah proses introsepsi diri, menghisab diri sendiri, apakah kita sudah baik atawa masih jauh dari baik. Bila saat ini kondisi kita secara sosial ekonomi tidak baik, tanya pada diri sendiri, kenapa? Apakah salah orang lain atau salah diri sendiri? Menurut Aa Gym jangan menyalahkan orang lain, renungkan! Bukan fitnah atau perbuatan orang lain yang menyebabkan kita tersungkur, tanya diri sendiri daripada menyalahkan orang lain.

Kiat kedua seperti disebut sebelumnya, "Mulailah dari hal terkecil". Langkah raksasa, langkah revolusi adalah mimpi karena manusia punya keterbatasan, implementasinya lakukanlah secara bertahap.

Kita ketiga konsep 3 M Aa Gym bagaimana mengubah bangsa adalah "Mulailah dari sekarang".  Peletakan batu pertama adalah simbol memulai pembangunan sebuah gedung, tak mungkin kita mampu mendirikan gedung tanpa mulai membikin fondasi, tanpa melakukan langkah pertama menuju terbangunnya sebuah gedung perkasa. Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan mungkin masih menjadi salah satu sifat kurang baik pada diri kita.

Revolusi atau Evolusi?

Membangun kebaikan untuk mengubah bangsa menurut Aa Gym melalui tiga tahap : 1. Mulailah pada diri sendiri, 2. Mulailah dari hal terkecil, 3. Mulailah dari sekarang.

Kita mungkin pernah mendengar jargon pidato Bung Karno pada sekitar tahun 1960-an "Revolusi belum selesai". Padalah revolusi di Indonesia sudah terjadi sejak 1945, kenapa dua puluh tahun belum selesai? Revolusi membangun bangsa Indonesia yang adil makmur kalau kita mau jujur memang tak mungkin dilakukan secara drastis, harus ada perencanaan yang matang, harus ada langkah-langkah sistematis, step by step.

Kita mungkin pernah melihat iklan pemasaran Kijang Innova pada tahun 1997/1998. Kijang Innova diperkenalkan dalam iklan sebagai "Revolusi (Evolusi) ...." mulai dari produk pertama Kijang yang seperti kotak sabun sampai menjadi sebuah kendaraan keluarga yang nyaman, berbentuk indah, streamline. Produsen Kijang Innova tampaknya ragu mau menyatakan produknya sebagai sebuah revolusi karena kenyataannya untuk berubah wujud dari produk pertama menjadi produk terakhir yang sangat diminati konsumen membutuhkan waktu belasan tahun, bukan pekerjaan sekejap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun