Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tragedi 30 September 1965, Tragedi Indonesia

1 Oktober 2014   18:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun jangan lupa juga tak sedikit orang dibuat menderita oleh PKI ketika ia jaya, coba saja tanya Taufik Ismail, tanya pada anak anak pahlawan revolusi. Saya pun sebagai anak kecil pernah menyaksikan kegarangan mereka saat mereka  berpawai keliling kota Bogor sebelum peristiwa G30S/PKI meletus. Kader PKI teriak teriak "Manikebuuuuu .....", dijawab teman-temannya "Ganyaaaang".

Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober,  masih diperingati secara resmi, artinya peristiwa G30S/PKI tidak dilupakan begitu saja, walaupun hukuman dosa turunan berupa kebijakan bersih lingkungan sudah lama ditiadakan. Rekonsiliasi jalan paling baik atau paling tidak tak usah saling ungkit lagi peristiwa pahit 49 tahun lalu, tidak bersikap provokatif mengumumkan aku bangga sebagai anak PKI, menyelenggarakan temu kangen anggota/simpatisan yang memancing kemarahan orang dan seterusnya.

Stop diskusi dan debat he .. he .. he...  Saya sendiri berharap ideologi komunis tak perlu dihidupkan lagilah, sudah usang. Tap MPR yang melarang keberadaan komunis atau PKI di Indonesia juga tak perlu dicabut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun