Membaca berita di Kompas.com bahwa menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI tak ada taman yang rusak akibat perayaan Jokowi-JK jadi Presiden dan Wakil Presiden, mencengangkan dan sulit diterima akal sehat. Apa iya pesta musik yang dihadiri penonton sampai ratusan ribu orang tidak merusak taman di sekitar tempat pertunjukan? Bila benar apa yang dikatakan pak Kepala Dinas, benar-benar kejadian luar biasa.
Apa yang dikatakan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Nandar Sunandar pada Selasa 21 Oktober 2014 ? "Tadi pagi seluruh (taman) yang dijadikan lokasi perayaan sudah disisir. Alhamdulillah tidak ada kerusakan (taman) yang signifikan, termasuk di Bundaran HI," (Kompas.com, 21 Oktober 2014). Jujur nih pak Nandar?
Lain Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman lain pula Plt Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pak Plt Gubernur pasrah karena taman yang ada di Monas dan sepanjang Sudirman-Thamrin rusak serta penuh sampah. "Bagaimana lagi, mau minta pertanggungjawaban juga ke siapa? Itu, kan, acara relawan", tambah pak Ahok (Tempo.co, 21 Oktober 20014).
Sulit memang meminta pertanggungjawaban pada relawan penyelenggara pesta rakyat, siapa yang mau diminta tanggungjawab untuk ganti rugi perbaikan taman? Abdee Negara? Nia Dinata? atau Arkarna -itu band cadas asa Inggris yang tampil gratisan-?
Pak Ahok memang lurus dan praktis orangnya, taman rusak ya dibilang rusak, sampah menggunung, ya dibilang menggunung, kawasan Monas kotor pada pagi hari 21 Oktober 2014, ya pasrah saja, mau diapain? Tak ada pilihan sampah dan tempat kotor segera dibersihkan, taman yang rusak diperbaiki. Biaya merogoh kocek sendiri saja, maksudnya uang Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Masa mau menagih biaya kepada relawan? Mereka pasti tak bikin anggaran untuk perbaikan taman yang rusak digeruduk penonton.
Pak Nandar Sunandar, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, lain kali menilai sesuatu harus lebih jujur. Mentang-mentang pesta rakyat untuk perayaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, taman rusak dibilang tak ada yang rusak. Anda mau mengatakan taman rusak juga Presiden Jokowi tak akan marah kok, jika memang kenyataannya demikian.
Untung pak Kepala Dinas Pertamanan tidak mengatakan "Setelah semalam digunakan untuk pesta rakyat, kawasan Monas dan sekitarnya makin bersih, taman-tamannya makin indah", he he he ........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H