Pengunjung pasar dari pelosok kecamatan memperlakukan hari pasar seperti hari besar dan hari rekreasi, banyak diantara mereka pergi ke pasar Parung mengenakan pakaian terbaik, para gadis berdandan cantik sekalian mejeng. Warga kecamatan Parung tak hanya belanja keperluan sehari-hari atau hanya berdagang saja, pada hari pasar mereka juga sekalian berobat ke Puskesmas dan ke BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak). Klinik Puskesmas dan tempat praktek bidan biasanya penuh pasien pada hari Selasa dan Jumat.
Sebagai pasar rakyat, pasar Parung hanya ramai sejak dinihari, sebelum Subuh, sampai pukul 11 menjelang siang saja. Di atas pukul 11 pengunjung pasar mulai sepi dan akhirya pasar kembali lengang setelah Dzuhur, untuk kembali ramai pada hari pasar berikutnya. Pasar sepekan dua kali itu tampaknya turut andil menggerakkan perekonomian rakyat Parung dan sekitarnya saat itu, yang penduduk aslinya sebagian besar bermatapencaharian bertani dan berdagang.