Mohon tunggu...
Hendi TriAnggoro
Hendi TriAnggoro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus Jakarta- Administrasi Bisnis Semoga Artikel yang saya tayangkan Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Games

MPL Indonesia Dengan Format Franchise League, Apakah Menguntungkan atau Merugikan?

26 Januari 2024   02:11 Diperbarui: 26 Januari 2024   04:03 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.ytimg.com/vi/Drbnm_SvxYM/maxresdefault.jpgInput sumber gambar

Senada dengan Andrian, komentator MPL musim sebelumnya, Wibi Irbawanto, juga berkata franchise league adalah investasi yang bagus untuk branding. Dengan ikut MPL Indonesia, nama kontestan akan diketahui oleh banyak penonton liga. Nama mereka menjadi yang pertama disebut jika penggemar Mobile Legends membicarakan MPL Indonesia. Top of mind ini yang dibutuhkan dalam branding.

Sponsor dan bagi-bagi untung

https://i.ytimg.com/vi/Drbnm_SvxYM/maxresdefault.jpgInput sumber gambar
https://i.ytimg.com/vi/Drbnm_SvxYM/maxresdefault.jpgInput sumber gambar

Kompetisi ini juga bisa memberikan penghasilan yang signifikan bagi tim. MPL disebutnya memiliki benefit yang menguntungkan, karena Moonton menawarkan pembagian keuntungan yang didapat selama perhelatan berlangsung(Arif & Aditya, 2022).

Setiap tim yang menginvestasikan US$ 1 juta atau sekitar 14 miliar sebagai franchise fee berhak menempati slot permanen pada turnamen MPL-ID. Adapun delapan tim ikut serta dalam gelaran MPL season empat yang mencakup delapan pertandingan regular dimulai pada 23 Agustus hingga 13 Oktober. Sedangkan, babak grand final akan dihelat pada 26 dan 27 Oktober. Lewat sistem bagi hasil, delapan tim yang berpartisipasi di MPL Indonesia akan mendapatkan lebih dari 50% pendapatan liga sebelum dikurangi biaya operasional dan biaya pemasaran liga yang ditanggung sendiri oleh liga (MPL). Tim juga akan mendapatkan peluang komersialisasi. Investasi yang dilakukan bersama oleh Moonton dan para tim memungkinkan liga berkomitmen dalam jangka waktu yang panjang untuk mengembangkan hubungan dengan mitra. Dengan model franchise, kata Reza, ekosistem eSports bisa berjalan dengan baik. Format waralaba ini untuk melindungi standarisari kontrak pemain dan tim. Penerapan regulasi ini nantinya akan menciptakan keamanan finansial, baik bagi pemain maupun tim secara keseluruhan.

Tim kecil semakin kecil

https://wp.revivaltv.id/wp-content/uploads/2018/02/Untitled-2.jpgInput sumber gambar
https://wp.revivaltv.id/wp-content/uploads/2018/02/Untitled-2.jpgInput sumber gambar

MPL Indonesia dengan franchise league tidak melulu punya sisi baik. Ada juga sisi yang disayangkan, bahkan dikhawatirkan sejumlah pihak.

Dengan 'biaya masuk' Rp 15 miliar, MPL S4 terkesan menjadi kompetisi yang eksklusif dan hanya berlaku bagi tim eSports yang sanggup bayar, yang berarti mereka sudah mapan dan berduit. Tidak ada kesempatan bagi tim eSports yang baru merintis atau mereka yang punya budget minim. Situasi ini bertolak belakang dengan misi Moonton di MPL Indonesia, yang konon katanya, ingin mendorong perkembangan eSports Indonesia. Hal ini, menurut Daylen, hanya menjadi panggung bagi tim eSports besar dengan modal besar.

Jika slot MPL itu hanya diperuntukkan ke delapan tim sekarang, maka kompetisi tersebut hanya dikuasai oleh delapan tim tersebut, terkecuali ada tim yang menjual slot mereka ke tim lain. Dia berharap di kemudian hari ada slot untuk tim baru.

Meski begitu jelas ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi pihak penyelenggara untuk menggunakan format kompetisi Franchise League.Salah satu yang paling penting adalah nilai jual kompetisi, sebab tanpa hal tersebut, kompetisi tak hanya akan sepi penonton, tapi juga kontestan.Pasalnya kontestan tentu tak akan mau menginvestasikan uangnya untuk masuk ke kompetisi yang masa depannya tak jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun