Franchise League System atau yang juga disebut dengan North American System, adalah format kompetisi yang kontestannya memerlukan investasi dengan jumlah tertentu untuk mengikuti kompetisi (Rappaport & Wilkerson, 2001).
Sementara itu format kompetisi lain yang sudah dikenal luas di Indonesia adalah Promotion-Relegation System atau European Sport System. System tersebut adalah format kompetisi yang siapa saja bisa mengikuti tanpa ada pengecualian, namun kontestan terlemah di akhir musim akan gugur sementara yang terkuat bisa promosi ke kompetisi dengan kasta yang lebih tinggi jika ada. Contoh dari Promotion-Relegation System ini bisa dilihat di kompetisi-kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia.
Mobile Legends: Bang Bang telah menjadi game mobile laris di Asia Tenggara. Di daftar game populer di Google Play Store wilayah Indonesia, game ini duduk manis di peringkat pertama. Game yang rilis Juli 2016 ini semakin banyak pemain aktif bulanannya. Per September 2022, Moonton mengklaim punya 300 juta pengguna global, dengan 150 juta di antaranya adalah pemain yang berada di Indonesia (Rochmayanti et al., 2021).
Dengan basis pengguna yang banyak, Moonton berani mementaskan game itu dalam bentuk kompetisi eSports yang bekerja sama dengan sejumlah pihak dan sponsor. Moonton menelurkan turnamen yang mempertandingkan Mobile Legends, mulai Mobile Legends Intercity Championship (MIC), Mobile Legends Professional League (MPL), hingga Mobile Legends Southeast Asia Cup (MSC) dan M-World (Mseries).
MPL jadi panggung bergengsi untuk unjuk talenta
MPL Indonesia yang menganut sistem franchise league dipandang positif oleh EVOS. Ivan Yeo selaku CEO EVOS mengungkap, apa yang dilakukan Moonton ini sejalan dengan tujuan utama dari tim yang identik dengan logo serigala berwarna putih tersebut.Tujuan utama EVOS, kata Ivan, adalah menciptakan sebuah ekosistem eSports yang dapat membantu pemain menunjukkan talentanya di panggung besar. Liga franchise MPL Indonesia menjadi tempat terbaik untuk pemain dalam melakukan itu.
Kesempatan Branding di turnamen elit
Sementara CEO RRQ, Andrian Pauline, menilai MPL dengan franchise league adalah kesempatan untuk branding nama timnya di industri eSports. Tim yang memiliki fanbase disebutnya butuh eksistensi dengan berlaga di kompetisi bergengsi, dan MPL Indonesia ini adalah salah satunya.