Argumen untuk pemerataan pendidikan:
- Tanpa pemerataan, sistem pendidikan yang canggih tidak akan berdampak signifikan bagi seluruh masyarakat.
- Pemerataan pendidikan akan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
- Pendidikan yang merata akan menjadi fondasi bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Idealnya, kedua aspek ini harus berjalan seiring. Tidak ada gunanya memiliki sistem pendidikan yang canggih jika hanya dinikmati oleh segelintir orang. Sebaliknya, pemerataan pendidikan tanpa didukung oleh sistem dan kurikulum yang baik juga tidak akan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Namun menurut urutan urgensinya, maka pemerataan pendidikan harus didahulukan.
Upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai keseimbangan antara keduanya antara lain:
- Meningkatkan akses: Membangun lebih banyak sekolah di daerah terpencil, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, serta memberikan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu.
- Meningkatkan kualitas guru: Melakukan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru secara berkelanjutan.
- Mengembangkan kurikulum yang relevan: Kurikulum harus terus diperbarui agar sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar kerja.
- Memberikan perhatian pada pendidikan karakter: Selain pengetahuan dan keterampilan, siswa juga perlu memiliki karakter yang baik.
- Melibatkan seluruh pemangku kepentingan: Pemerintah, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha perlu bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata.
Dalam konteks Indonesia, pemerataan pendidikan masih menjadi tantangan yang besar. Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, namun kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih cukup signifikan. Oleh karena itu, pemerataan pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H