Sekarang ini saya ingin berbincang tentang ekosistem, dan objeknya saat ini adalah Situ Cipondoh, sebuah situ yang saat ini menjadi tempat wisata yang sedang hits di Kota Tangerang, sejak direvitalisasi tahun 2022. Jadi, kita perlu mengenal lebih dalam lagi tentang Situ Cipondoh ini untuk pembahasan lebih lanjut. Situ Cipondoh ini termasuk ekosistem apa dan apa aja yang menjadi bagian dari ekosistem ini.
Namun, apa yang dimaksud ekosistem? Ekosistem terbentuk dari dua kata yaitu eko dan system. Jika kita deskripsikan ekosistem merupakan sebuah sistem yang merupakan hubungan timbal balik antara elemen biotik dan abiotik di sebuah ekologi tertentu. Nah, Situ Cipondoh adalah salah satu bentuk system tersebut.
Kalian tau gak sebuah fakta yang mungkin gak semua orang tau, Situ Cipondoh Kota Tangerang ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Situ Cipondoh Kota Tangerang dulu merupakan danau buatan di era kolonial. Pada zaman penjajahan, pemerintah kolonial Belanda membangun bendungan ini tahun 1930. Tujuannya, untuk menyimpan air saat musim kemarau dan mengairi persawahan yang terbentang di Tangerang saat itu.
Pada saat dibangun, luas Situ Cipondoh sekitar 142 hektare. Namun saat ini semakin menyusut menjadi 126 hektare. Jadi penyusutannya adalah sekitar 16 hektare. 1 hektare sama dengan 10.000 meter persegi. 16 hektare berarti 160.000 meter persegi. Waw, penyusutannya luar biasa ya. Kok bisa dan apa kira kira penyebabnya? Penyusutan luas waduk dan danau dapat terjadi karena erosi sungai yang berhilir ke danau atau waduk tersebut. Bisa juga karena memang sengaja dilakukan pengurukan. Penyebab lainnya adalah perubahan struktur tanah.
Hingga kini Situ Cipondoh masih berfungsi sebagai tandon air masyarakat setempat saat musim kemarau. Selain itu Situ Cipondoh ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir saat musim hujan. Situ Cipondoh memiliki kedalaman hanya 4 meter namun mampu menampung debit air lebih dari 4 juta meter kubik. Diperkirakan jika tidak ada Situ Cipondoh, Â sebagian wilayah Tangerang akan tergenang banjir saat musim hujan tiba.
Keberadaan Situ Cipondoh dianggap menjadi berkah bagi masyarakat sekitar karena setiap harinya puluhan orang memancing ikan di Situ Cipondoh. Menurut para pemancing, di Situ Cipondoh banyak terdapat berbagai jenis ikan seperti ikan mas, baung dan gabus.
Bagi masyarakat Cipondoh, danau ini membawa berkah yang tak terhingga. Jika musim hujan mereka bisa tenang karena tidak banjir. Jika musim kemarau juga tidak kekeringan air di lingkungannya.
Saat Banten masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, danau ini merupakan danau yang terbengkalai dan hanya menjadi tempat mancing warga. Namun setelah Banten menjadi provinsi, perlahan danau ini mulai dilirik dan secara bertahap menjadi tempat wisata air.
Dengan bertambahnya penduduk dan pemekaran Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Situ Cipondoh menjadi magnet wisata air yang selalu ramai. Terlebih saat Situ Cipondoh direvitalisasi Pemprov Banten akhir 2022. Situ Cipondoh disulap menjadi destinasi wisata yang kekinian dengan banyak spot foto Instagrammable.
Modernisasi tempat ini semakin membuat Situ Cipondoh menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Tangerang dan sekitar. Situ Cipondoh kini juga memiliki ikon baru yang arsitekturnya disebut-sebut menyerupai bangunan Opera House di Sydney Australia yang ikonik. Situ Cipondoh ini dulunya tidak terlepas dan mitos mitos angker yang beredar. Namun saat ini mitos angker yang berangsur hilang dan berganti kenyamanan serta tempat yang sangat layak untuk berwisata bersama keluarga.
Dari data tersebut kita peroleh fakta bahwa Situ Cipondoh merupakan ekosistem air tawar berupa waduk. Waduk adalah sebuah perairan yang berhenti atau menggenang yang terjadi akibat perbuatan manusia, dimana air tersebut akan disimpan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Biasanya ukurannya besar, kecil atau sedang. Maka ekosistem waduk merupakan ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia dimana dalam proses pembuatannya manusia memiliki peran yang sangat besar.
Ekosistem waduk dihuni berbagai makhluk air dan makhluk amphibi, juga terdapat beberapa jenis burung pemakan ikan  dan jenis serangga yang biasanya bersarang di bibir waduk. Makhluk air yang menghuni waduk biasanya adalah jenis ikan air tawar yang hidup di perairan dangkal seperti ikan mas, baung, gabus, mujaer, nila dan berbagai jenis ikan-ikan kecil. Selain itu juga terdapat hewan amfibi yang menghuni waduk, pasalnya hewan amfibi bisa hidup di darat maupun di air. Hewan amfibi yang biasanya menghuni waduk adalah katak, biawak, ular, dan kadal.